FIRASAT 18 "Tidak Akan Melepaskannya"

2.6K 233 43
                                    

"Phad Thai, ada apa denganmu hari ini?" pagi ini Ai'Tong bertanya padaku, seperti dia tahu ada yang tidak beres denganku. Aku dan Ai'Tong sudah tumbuh bersama sejak masih kecil, jadi jika aku sedang sedih, pasti dia akan tahu. Sebenarnya apa yang terjadi denganku? Patah hati? Oh tidak, P'Kin dan aku tidak menjalin hubungan apapun, bagaimana bisa aku menyebutnya patah hati?

"Masalah kecil," jawabku sambil memikirkan, apakah aku harus menceritakannya atau tidak.

"Masalah apa?" Ai'Tong tetap keras kepala, selalu bertanya. Apakah jika aku mengatakan padanya bahwa ada yang menyukaiku, apakah itu akan baik-baik saja?

"Kamu ingin tahu?"

Ai'Tong segera membuat ekspresi antusias dan bersikap seolah dia siap untuk mendengarkan. 

"Ya, aku sangat ingin tahu." Ai'Tong memang perhatian padaku, tapi dia terkadang keras kepala.

"Apakah aku harus menjelaskannya?"

"Hei, kamu adalah temanku, dan aku sangat peduli padamu." Ai'Tong mendorong bahuku dengan kesal.

"Katakan padaku, apa yang akan aku dapatkan jika aku cerita padamu?" sebenarnya, bukannya aku tidak bisa cerita padanya. Jika Ai'Tong sudah ingin tahu, pasti dia akan terus mencari tahu. Lagipula, setiap rahasia pasti punya harga.

“Woah, idiot, ayo, makan siang.”

OMG, setidaknya aku mendapat satu kali makan gratis.

"Aku mau Pizza." Aku langsung berkata itu, karena aku tahu bahwa tokonya sangat jauh dari universitas. Dan aku juga tidak mau secara tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang tidak ingin aku temui. Tapi, aku juga ingin makan pizza.

"Dasar, ketika aku ingin mentraktirmu, kamu hanya memilih barang atau makanan yang harganya mahal." Ai'Tong tiba-tiba menggerutu, teman bodohku yang satu ini, terkadang memang selalu berkata blak-blakan.

"Eu, tidak usah pergi. Jika kamu tidak pergi mentraktirku, aku juga tidak akan memberitahumu." Aku pura-pura tidak begitu peduli padanya, orang keras seperti dia, sesekali harus dikerjai juga.

"Sialan!!! Untung kamu adalah sahabatku, kalau bukan, aku tidak akan peduli."

"Kyaaaa.. bisakah kita pergi sekarang?" kesedihanku hilang sejenak, traktiran itu bagiku adalah obat anti depresi yang sangat manjur.

"Oi… itu terlalu jauh, tidak bisakah makan di tempat yang dekat?"

"Tidak, aku ingin pergi jauh." Aku langsung menolak, aku ingin makan pizza karena memang tempatnya jauh.

"Oke, kalau begitu nanti ceritakan padaku, kalau tidak, aku akan mencongkel mulutmu dan mengeluarkan pizza dari perutmu."

"Oi, siapa takut? Kamu lupa siapa aku? Phad Thai aku pandai makan."

"Ya, aku tahu. Kamu sudah menipuku berkali-kali."

"Woii, itu saja yang kamu keluhkan. Kalau begitu kita tidak usah pergi."

"Ayo pergi khrab, mom Phad Thai."

“Oh, sekarang saja,” karena aku terlalu malas untuk mendengarkannya mengeluh lagi, aku langsung memeluk lehernya dan menyeretnya keluar.

Jadi pada akhirnya aku mengalihkan kesedihanku dengan memakan pizza. Tiba disana, pelayan toko pizza, menawarkan kartu member pada Ai'Tong, kartu tersebut sangat menguntungkan karena bisa mendapatkan promo beli 1 gratis 1, jadi aku memaksa Ai'Tong untuk membuatnya. Tidak ada yang salah bukan? Karena dengan itu  kita bisa mendapatkan 2 pizza, salad, roti bawang, dan setelah itu aku akan menceritakan sesuai dengan janjiku.

Deja Vu สังหรณ์รัก (Terjemahan Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now