Kecelakaan

4.9K 598 0
                                    

Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
*
*
*

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Sebentar lagi adalah waktu yang di tunggu-tunggu oleh mereka untuk melancarkan aksinya.

Saat ini Guntur tengah meminta laporan pada seorang yang di tugaskan untuk mengawasi gadis itu.

"Bagaimana? Apakah dia sudah keluar dari sana?" tanya Guntur kepada orang itu melalui telepon.

"Sudah, dia baru saja keluar bersama kedua laki-laki itu," jawab orang itu dari sebrang sana.

"Baiklah, kalau begitu. Terus awasi dia dari kejauhan! Jangan sampai ketahuan!" ucap Guntur dengan penuh perintah, setelah itu ia pun memutuskan sambungannya.

"Bersiap ke posisi masing-masing!" lontar Guntur kepada yang lainnya, dan mereka pun langsung berpencar sesuai arahan.

Sedangkan di tempat Edrea, gadis itu sedang menetralkan detak jantungnya yang berdetak tidak beraturan.

"Kenapa perasaan gue tiba-tiba nggak enak gini?" monolognya seraya memegang dada sebelah kiri tepat di bagian jantung.

Kedua lelaki yang tengah bersama dengan gadis itu pun di buat bingung. "Lo kenapa?" tanya Mahen dengan heran.

"Perasaan gue nggak enak, kaya bakalan terjadi sesuatu sama gue," jawab Edrea berusaha untuk membuang perasaannya yang mulai gelisah.

"Cuma perasaan lo doang kali, jangan mikirin yang nggak-nggak" sahut Angga dengan nada tidak suka. Pasalnya, dirinya juga mempunyai firasat yang tidak enak.

"Iya, mungkin cuma perasaan gue doang," balas Edrea.

"Bisa jadi. Dari pada ngomongin yang nggak-nggak mending kita pulang aja," ajak Mahen berusaha mencairkan suasana.

Mereka pun bersama-sama mengangguk dan berjalan menuju ke arah parkiran untuk mengambil kendaraanya.

Tetapi saat baru beberapa langkah, Edrea sudah di cegat dengan sosok wanita cantik yang ber selendang biru.

Dengan spontan, ia pun menghentikan langkahnya, dan membuat kedua sepupunya itu menatap dengan tatapan heran.

"Kenapa lagi, Ta?" tanya Angga kepada gadis itu.

Gadis itu menggeleng. "Nggak papa, kalian bisa duluan aja. Gue ada urusan bentar," ujarnya kepada mereka berdua.

Mereka pun langsung mengangguk tanpa banyak bertanya dan pergi ke arah parkiran terlebih dahulu.

"Ada apa?" tanya Edrea kepada sosok tersebut.

Sosok itu tersenyum. "Tidak apa, hanya ingin menyampaikan sesuatu," jawabnya singkat.

"Sesuatu? Apakah itu?" Edrea bertanya kembali dengan kerutan di dahinya.

"Kamu harus berhati-hati! Karena ada seseorang yang akan menghancurkan mu dan juga keluargamu," ucap sosok itu.

"Anda adalah mahkluk kedua yang bilang seperti itu," balas Edrea dengan sedikit kekehan.

"Karena saya bukan tuhanmu yang mengetahui segala sesuatu, tetapi saya perantaranya untuk selalu melindungi mu," terang sosok tersebut.

 EDREA TRANSMIGRASION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang