Rendra Arghaza Fino.

17.7K 1.7K 19
                                    

Awas!!
Banyak typo jalan²!!!
°
°
°
"

Oke, anak-anak. Ibu ada tugas testimoni buat suara kalian,"ucap Bu Uni kepada murid yang ada di kelas itu.

"Anjay.. testimoni nggak tuh,"balas mereka serempak.


"Diam! Minggu depan, kalian akan menyanyi di depan kelas yang ibu tentukan secara dadakan. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk berlatih,"pinta Bu Uni kepada anak didiknya.

"Iya, Bu."

"Karena sudah bel, sekarang kalian bisa pulang. Ibu pamit undur diri,"pamit Bu Uni, lalu meninggalkan kelas mereka.

Setelah kepergian bu Uni, kelas Edrea pun menjadi sangat gaduh.

"Weh nyanyi apaan woy? Bingung njir."

"Bikin kelompok bisa nggak ya? Gue gak bisa main gitar."

"Bisa, tadi bu Uni udah WA gue."

" Aseek, nanti kalo jelek kan nggak malu sendirian."

"Pilih kelompok ceffaaat!"

"Sekalian pilih lagu, cuy."

Dan masih banyak lagi.

Sedangkan Edrea hanya santai, sambil memasukkan alat tulisnya kedalam tas berwarna hitam. Toh, dirinya bisa main gitar. Apalagi nyanyi, itu mah kecil.

Nggak tahu aja kalo Edrea itu sering manggung di kafe  sendiri, dan ia pun sudah menentukan lagu yang akan ia bawakan minggu depan.

Edrea berjalan santai di Koridor yang sudah lumayan sepi, menuju parkiran untuk mengambil motornya. Alka? Dia sudah pulang terlebih dahulu. Katanya sih,nada tugas kelompok yang harus di kerjakan dengan segera. Jadi dia langsung pergi ke salah satu teman kelompoknya itu.

Sampai di jalanan yang lumayan sepi, ia melihat ada seseorang sedang di keroyok oleh beberapa begal. Edrea menghentikan motornya yang tidak terlalu jauh dari sana, guna memantau perkelahian itu.

Lima banding satu, orang itu cukup kesulitan untuk mengimbangi serangan-serangan dari lawannya. Sampai pada akhirnya Edrea melihat salah satu begal itu mengeluarkan benda tajam dari balik bajunya, Edrea langsung berlari kesana lalu menendang pisau tersebut.

Srak

Bunyi benda tajam yang bergesekan dengan aspal itu membuat mereka kaget.

"Cupu lo semua! Berantem kok pake senjata tajam, tangan kosong kalo berani!" teriak Edrea di sertai senyum remeh.

"Nggak usah ikut campur, lo cewek nggak mungkin bisa ngalahin kita,"ucap  salah satu yang berbadan rada gemuk dengan nada meremehkan.

"Gue juga tahu kali, kalau gue itu cewek. Walaupun gue cewek, tapi jangan sekali-kali lo ngeremehin gue,"geram Edrea sembari menatap tajam begal-begal tersebut.

"Halah nggak usah banyak bacot!"

Para begal itu pun langsung menyerang Edrea.

 EDREA TRANSMIGRASION Where stories live. Discover now