AFKARA [END]

Catatan Lara (01)

Pernikahan...
Kata orang, pernikahan itu peristiwa sakral yang disaksikan oleh banyak orang dan bahkan oleh Tuhan.

Kejadian penting bagi sebuah keluarga baru yang akan menjalani kebahagiaan, tangis haru dan duka bersama.

semua peristiwa itu, dialami Daddy hari ini.

Daddy berhasil menikahi Bunda, wanita yang ditemuinya beberapa bulan lalu, dan wanita yang berhasil memikat hati Daddy.

Happy Wedding, ya , Dad, Bun.

Adek bahagia, Adek seneng Daddy nemuin bahagianya, sama seperti Mama.

Bunda baikkk, Bunda lembut, pokoknya, sayang Bunda banyak banyak😡💗

Tapi, lagi lagi...
Adek memang selalu kalah, ya?

Adek gak munafik. Jujur, Adek iri.

Adek iri sama Abang, sama Mas yang selalu jadi prioritas Daddy sama Mama.

Adek juga iri, sama Kak Jingga yang disayang banget sama Mama. Walau Kak Jingga bukan anak kandung Mama.

dan hari ini, Adek kalah lagi ternyata...

Adek iri sama Kak Devan yang dirangkul dan diajak foto sama Daddy.

Daddy kayak robot kalo ke Adek, kaku kayak batu.

Tapi kalo sama yang lain, Daddy senyum, kayak manusia.

Adek ini...
anak kalian bukan, sih?

suka bingung Adek ini :(

Adek pengen kayak dulu lagi. Tapi, ga bakal bisa, kan?

Adek pengen juga dilihat, dipeluk, diajak foto.

tapi, kalian aja ga inget. kalo ternyata, masih ada Adek yang tertinggal sendirian.

Apa mungkin.....
emang ga seberharga itu ya, Adek buat kalian?

-Ditemani malam yang sepi.
si pecandu gelap dan sunyi,
Afkara Fandesta.