First Meet

31.6K 990 7
                                    


Pagi hari di sekolah menengah atas yang bertempat di daerah Bandung, dilaksanakan kegiatan masa orientasi siswa untuk peserta didik baru. Terlihat banyak sekali siswa/i dengan aksesoris berwarna warni di tubuh mereka. Tidak terkecuali dengan seorang gadis cantik yang memakai nametag bertuliskan "Princess Kodok". Raut wajahnya terlihat kesal. Bagaimana tidak? Disaat dia sedang memakai ikat pinggang -yang terdiri dari tali rapia yang diikatkan ke sebuah kaleng yang berisi beberapa butir kelereng- ada seorang laki-laki yang berlari hingga menabrak tubuhnya dengan kencang.

Alhasil ia terjatuh dan aksesoris di tubuhnya sudah berhamburan, hanya tersisa kertas besar yang berisikan identitas yang dikalungkan dilehernya. Setelah kejadian itu, ia-pun harus dikenai hukuman oleh seniornya dengan berdiri ditengah lapangan. Di tengah teriknya matahari, ia harus berdiri sampai jam istirahat pertama. Untungnya bukan hanya dia yang terkena hukuman, masih banyak teman MOSnya yang menjadi seperti ikan asin dijemur ini. Dalam hati pun ia mengutuk lelaki yang menabraknya tadi.

Ketika 30 menit berdiri, kepalanya terasa pusing. Ia baru ingat kalau pagi tadi belum sedikitpun perutnya terisi makanan.

"Kamu gapapa? Muka kamu pucat banget" kata seorang perempuan yang berdiri di sebelah gadis itu.

"Aku gapapa ko. Mungkin karena belum sarapan" jawab gadis itu sambil tersenyum. Namun setelah itu badannya sedikit terhuyung.

"Eh eh, kamu belum sarapan? Yaampun. Aku bawa makanan tapi ada di tas. Kamu ke uks aja yuk, aku antar" kata perempuan itu lagi dengan wajah sedikit panik.

"Jangan, nanti kamu malah kena hukuman lagi. Aku bisa tahan ko. Cuma satu jam kan? Berarti tinggal 30 menit lagi."

Sementara di depan sana, sang Ketua Osis yang sedari tadi memperhatikan, mulai geram karena ada yang melanggar peraturan, yakni mengobrol.

"Yang di belakang! Kalian sedang dihukum, kenapa mengobrol!" teriaknya kencang. Membuat suasana hening seketika. Kemudian laki-laki itu berjalan menghampiri dua gadis yang kini sedang menundukkan kepalanya.

"Jangan menunduk! Saya sedang bicara dengan kalian!" teriaknya lagi

Dua gadis itu pun akhirnya menengadahkan kepalanya. Tetapi alangkah terkejutnya ia ketika melihat salah satu dari sang gadis kini menatapnya dengan lemah. Wajahnya pun terlihat sangat pucat.

"Lo sakit? Muka lo pucat. Ayo gue antar ke uks" katanya namun masih terdengar tegas.

"Eng...gak usah kak. Aku ga kenapa-napa kok."

"Gapapa gimana? Kalo lo pingsan gue gak tanggung jawab!" katanya lalu pergi meninggalkan kedua gadis itu.

Saat baru berjalan dua langkah, tiba-tiba

BRUKK

"Kak, tolong!"

Ia pun berhenti berjalan dan menoleh kebelakang. Matanya melebar ketika melihat si gadis yang berwajah pucat tadi tergeletak di lapangan. Dengan gerak cepatnya, ia mengangkat tubuh yang sudah terkulai lemah itu ke gendongannya. Tidak memperdulikan berbagai macam tatapan siswa lain yang diberikan padanya.

-----------------*********---------------


♡Deeva♡

Aku merasakan sakit yang sangat hebat di kepalaku. Berusaha membuka kedua mataku yang kini terasa amat berat.

Setelah mengerjap beberapa kali, barulah aku tersadar ini bukanlah di lapangan. Kulihat ruangan putih dengan bau obat yang menyengat disekitarku. Aku pun kini terbaring di salah satu kasur yang berada di ruangan ini.

1. Nothing (im)possibleWhere stories live. Discover now