22 | I Love You 3000

Start from the beginning
                                    

Raya  mendekati Chandra yang ternyata sudah berganti pakaian dan mulai melakukan trademill. Terlihat lelaki itu berlari dengan kecepatan normal. Seperti tak menghiraukan sekitar, Chandra masa bodo dengan keberadaan Raya. Entahlah, ia masih merasa kesal dengan perempuan itu.

“Chan,” panggil Raya namun tak ada sahutan dari Chandra.

Raya berdiri di samping Chandra, ia mengamati setiap pergerakan lelaki itu.

“Karin makin cantik ya,” ujar Raya yang membuat Chandra menghentikan aktifitasnya.

Raya tidak berbohong, Karin yang ia lihat barusan terlihat berbeda jauh dengan Karin yang Raya kenal dulu. Sekarang rambutnya berubah menjadi pirang tak seperti 4 tahun lalu yang masih hitam. Jujur, Raya semakin insecure dibuatnya. Tubuh meliuknya dan kaki jenjangnya membuat Karin layaknya seorang model. Ditambah dengan rambut pirangnya, semakin terlihat seperti Barbie hidup bagi Raya.

Chandra semakin kesal, lelaki itu bersedekap dan menatap Raya seram.

“Kamu kayak tadi itu tanpa mikir gak sih? Kenapa coba pake acara jadi sepupu aku segala, terus Nara? Oh my gosh. Nara siapa? Hah?” Chandra mengusak kasar surainya tanda frustrasi.

“Terus pake bagiin nomor hp? Are you serious? Raya yang aku kenal itu sangat menjunjung privasi loh.” Chandra turun dan berniat merebut ponsel Raya.

“Sini, aku hapus nomornya, ku blokir sini sekalian.”

Tetapi Raya menghindar, “Ih, kamu ini kenapa sih?”

“Aku yang nanya kamu kenapa!!!” seru Chandra lantang.

Raya di sana hanya menatap Chandra kecewa, “Kamu barusan bentak aku,”

“Maaf, aku khawatir sama kamu, Ray, dari dulu kamu menghindar dari dia. Dan sekarang kamu mutusin buat temenan sama dia, are you okay?” ujar Chandra seraya menggenggam tangan Raya.

It’s okay, kayaknya dia juga udah tobat kok,” balas Raya.

“Tapi kenapa harus pake sembunyi di balik Nara sih, Ray?”

“Udah kamu diem aja,” balasnya sambil tersenyum tenang.

“Udah ya, aku mau olahraga biar badanku kaya your ex.” Raya menyeringai sebelum beranjak meninggalkan Chandra.

Chandra di sana hanya bisa menghela napas panjang, entah apa yang istrinya itu pikirkan.

***

Malam ini tak ada yang bisa dilakukan oleh Raya, perempuan itu sedari tadi hanya berbaring di atas kasur menatap langit-langit kamarnya. Raya berpikir dan bertanya pada dirinya sendiri. Apakah salah dengan tindakannya tadi? Raya tak tahu harus berbuat apa saat melihat wajah Karin yang terlihat semakin cantik. Memang dari dulu Queen of Bullying itu sudah cantik, tapi bagi Raya hari ini Karin jauh lebih cantik. Ah, lagi-lagi Raya overthinking.

Apa ia sudahi saja sandiwaranya dan jujur pada Karin tentang posisinya sekarang? Tidak, Raya tak sekuat itu, rasa takut itu selalu menyelimutinya. Ia masih takut dan berpikir jika Karin yang sekarang masih sama dengan Karin yang dulu.

Raya menatap layar ponselnya, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB. Setelahnya, Raya dibuat jantungan dengan pintu kamarnya yang dengan tiba-tiba terbuka lebar menampilkan sosok Chandra dengan wajah yang terlihat sudah seperti harimau kesurupan.

“Kamu mau ketemuan sama Karin besok?” ujarnya sedikit lantang.

“Santai dong, astaga.” Raya terkejut saat melihat suaminya itu datang dengan amarah.

Ursa MinorㅣLee Haechan ✔Where stories live. Discover now