27. Final

92 6 0
                                    

Cuma mau bilang.... Yang udah nunggu cerita ini... Sorry ya lama posting nya...

Tanggal penulisan :

25 Mei 2021 pukul 10.19 - 26 Mei 2021 pukul 21.30 (belum termasuk revisi)

Happy reading gaya...

Jadwal pertandingan mereka hari ini jam 10 pagi. Sebelum itu, keduanya menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama teman-teman mereka seraya menikmati sarapan pagi di salah satu restoran yang tak jauh dari gedung olahraga tempat mereka akan bertanding.

"Ku dengar, lawan kalian nanti adalah tim yang sama di babak final tahun lalu." Ucap Jeongyeon memecah keheningan yang sedari tadi tercipta.

Mereka baru saja menyelesaikan sarapan. Dan kebiasaan mereka saat makan adalah diam dan menikmati makanan yang di hidangkan. Tak ada obrolan ringan atau bahkan canda gurau, semua fokus dengan santapan mereka masing-masing. Terkecuali, jika ada sesuatu yang mendesak atau teramat sangat penting.

"Benar. Dan tahun lalu kami tersingkir dari babak semifinal karena kalah dari mereka." Sahut Dahyun menanggapi dengan nada sedikit kesal. Meminum segelas air putih di hadapannya hanya dengan sekali tegukan.

"Apa kali ini juga akan sama seperti tahun lalu?" Jeongyeon kembali bertanya. Ia cukup penasaran dengan pertandingan yang akan berlangsung nanti. Pasalnya, tahun lalu ia tahu betul bagaimana tim Dahyun kalah telak dalam pertandingan itu.

"Aku rasa akan lebih ketat dan menegangkan. Mereka adalah juara bertahan. Susunan pemain mereka juga masih sama. Otomatis, gaya dan cara permainan mereka tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Sedangkan tim kami, ada banyak kemajuan dan peningkatan setelah masuknya Chaeyoung dan juga SinB."

Bukan bermaksud sombong atau melebih-lebihkan, tapi memang itulah kenyataannya. Buktinya, tim mereka bisa lolos sampai babak final dengan bergabungnya Chaeyoung dan SinB di tim inti. Terlebih, dengan rekor tak pernah kalah yang mereka miliki sejak di fase grup, menjadikan Dahyun benar-benar percaya diri sekarang. Apalagi, kekalahan timnya dari tim lawan di tahun lalu bukan karena faktor internal, lebih membuat Dahyun semakin percaya diri lagi.

"Dahyun unnie, kau gugup?" Tzuyu yang sedari tadi hanya menyimak obrolan keduanya ikut bertanya.

"Sedikit."

Tak di pungkiri, turnamen kali ini adalah turnamen yang cukup spesial untuk Dahyun selama dia menjadi anggota tim basket sekolah dan mengikuti kompetisi. Pasalnya, dari setiap turnamen yang diadakan, Tim mereka hanya mampu melaju sampai semi-final.

Tzuyu mengangguk sekali lalu mengalihkan perhatiannya pada Chaeyoung yang duduk di sebelahnya.

"Chaeng unnie?"

Bukannya menjawab pertanyaan Tzuyu atau sekedar menanggapinya dengan anggukan kepala, Chaeyoung justru terdiam seraya memainkan minumannya.

"Chaeyoung-ah." Jeongyeon yang duduk di sebelah Chaeyoung menyenggol lengannya untuk menyadarkan Chaeyoung dari lamunannya.

"Eoh, mianhae."

"Kau melamun. Ada apa?" Tanpa Sana penasaran karena tak biasanya dia melihat Chaeyoung seperti sekarang.

"Ani. Gwenchana."

"Kau memikirkan pertandingan nanti?" Giliran Sana yang duduk di depannya yang bertanya. Dia penasaran karena tak biasanya Chaeyoung terlihat sangat diam seperti sekarang. Diam termenung memikirkan sesuatu.

"Ani."

"Lalu, kenapa kau melamun?" Tanya Jihyo memastikan. Dari gelagatnya, Jihyo tahu kalau Chaeyoung sedikit murung hari ini.

IM MINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang