[17] Perbatasan Antara Hidup Dan Mati?

838 198 33
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN MEDIA SOSIAL HOTKOPILATTE :

INSTAGRAM : -aksaralatte
                        -nadpilatte

TIKTOK : hotkopilatte
TWITTER : hotkopilatte

HAPPY READING!


Temuilah kita pada larik-larik sajak yang kekal di dalam baitnya.
Ada cinta yang dihamparkan seluas samudera lewat kutipan sastra.
Ada tabah yang ditiupkan angin kerinduan menjadi sekumpulan diksi berirama mesra.
Lalu, abadi lah kita bersama lembaran kisah dan bahasa tabahnya.”

“Sebab bila kau termenung mencari fana, maka bukan pada kita yang telah hidup di antara tanda petiknya.”

~~~

Mari saling bertukar cerita, apa saja.
Mungkin tentang sendunya malam yang mengiramakan lara dengan gulitanya.
Mungkin juga tentang tangisan pilu sang hujan yang akan selalu jatuh pada tanah buminya.
Atau mungkin juga tentang bagaimana senja yang merayu malam untuk menerima pamitnya.

Apapun itu berceritalah.
Sebab dari sekian banyak orang yang menawarkanmu tempat berteduh. Di sini ada satu jiwa yang ingin memberikan seluruh hidupnya untukmu.

Anggaplah aku rumahmu.
Pulanglah sebagaimana mestinya.
Berkeluh kesah lah.
Tak apa jika pilu itu tumpah ruah.
Tak apa pula jika tangis mu pecah.
 Dan tak apa jika selalu gelisah yang kau luapkan.
Tak apa. Aku rumahmu.

Entah pada usapan ke berapa, aksara dalam batinnya itu terucap mesra. Seakan kata-kata yang bisu itu akan jatuh pada tiap helaian rambut milik gadis dihadapannya. Gadis yang tengah tertidur pulas dengan berbantalkan buku berlagu sastra.

Seharusnya mereka sudah harus memasuki kelas, bukan malah berdiam diri di dalam perpustakaan. Tapi, melihat Lava yang tertidur pulas justru membuat Shaga tak tega untuk membangunkannya.

Di sana Shaga berdiri, berjalan meniti tiap rak yang menjulang tinggi. Dicarinya buku-buku untuk ia baca, hitung-hitung sembari menunggu Lava terbangun dari mimpinya. Maka bersamaan dengan dirinya yang meniup salah satu barisan buku guna menghilangkan debu yang menempel pekat, Shaga menemukan sebuah judul buku yang menarik habis atensinya.

40 hari hidup bersamamu di perbatasan tipis antara hidup dan mati.

Di ambilnya buku tersebut untuk sedikit Shaga cerna. Perbatasan tipis antara hidup dan mati? Maksudnya, koma?

Seakan mendapatkan satu poin tambahan untuk melangkah ke tahap selanjutnya, Shaga kini memikirkan satu hal yang mungkin saja memiliki arti terselubung. Judul di sana mungkin bisa menjadi aset untuk Shaga menemukan jawaban dari semua hal yang kian mengusik hidupnya dan Lava. Maka dengan begitu saja, Shaga membuka halaman buku pertama.

EPOCH [Selesai]✓On viuen les histories. Descobreix ara