12. Sulit untuk ditemukan

457 74 8
                                    

Supaya bisa menemukan sosok disukainya, dia melakukan pertemuan singkat dengan beberapa pemuda yang dikenal oleh sahabatnya.

Dua hari berturut-turut, dalam satu hari dia bersama dengan tiga pemuda berbeda-beda. Tentu saja di waktu yang lain, ya tidak mungkin bertemu sekaligus sih, karena situasinya akan tampak gila.

Ini konyol, dia yang dulu menolak jalan dengan pemuda malah sekarang dengan mudahnya berjalan dengan pemuda yang berbeda-beda.

Berkat ini seseorang yang mungkin melihatnya akan berpikir dia adalah seorang gadis gampangan, tetapi situasinya sedang genting sekarang. Justru itu mari kita abaikan dulu soal reputasi.

“Lu udah ketemu?”

Ningning mengganguk seraya memikirkan pertemuannya.

Jujur dari pemuda pertama hingga terakhir yang ditemuinya, dia merasa mereka kurang memenuhi kriterianya.

Entah penampilan mereka yang berlebihan, atau sikap mereka yang agak dibuat-buat serta mereka yang nampak tertarik dengannya.

“Jadi gimana?”

“Apanya?”

Juhyeon menatapnya penasaran dan tertarik.

“Apa dari salah satu mereka ada yang sesuai keinginan lu?”

Ningning tertawa kecil melihat ketertarikan temannya.

Senyumannya hilang tergantikan wajah serius, ia menjawabnya.

“Gak, bukannya mereka jelek atau apa tapi mereka gak sebanding dengan Junho. Gue jujur ya, entah dari penampilan atau kepribadian mereka kurang sesuai kriteria gue.”

“Kedengarannya bakal susah dapat cowok sesuai kriteria lu.”

Ningning mengganguk. Seseorang yang seperti dia yang dengan tegas mengatakan menyukai pemuda lain tentunya dia mencari sosok pemuda yang melampaui mantannya, atau paling tidak dia setara dengan mantan pacarnya. Dengan begitu ketika dia membawanya bertemu Junho itu tidak memalukan baginya.

Apakah seleranya terlalu tinggi, atau pemuda yang ditemuinya terlampau rendah? Dia tak tahu dan tidak mengerti sama sekali.

“Apa cowok yang gue mau terlalu sulit?” tanyanya pada dirinya sendiri.

Juhyeon mengganguk, disisi lain dia kembali berucap.

“Gue hanya ingin cowok yang lebih baik dari Junho, yang gak suka gue tapi terlihat bisa diandalkan. Apa gak ada cowok seperti itu kah?”

“Ada,” sela Liz yang baru tiba.

Ada, apakah itu benar atau temannya sekedar menghiburnya dengan kata kosong?

Walau kurang yakin dia masih bertanya.

“Siapa?”

Liz duduk dan menyesap minumannya.

“Jay dengan Sunghoon.”

“Apa!”

Belum lama ini temannya membawa keduanya dalam topik mereka, tapi Ningning tak terlalu peduli. Kemudian sekarang kenapa menyebut keduanya lagi seolah-olah dia tertarik dengan mereka.

“Apa, mungkin lu suka mereka?” tanya Ningning penasaran.

Liz memukul bahunya penuh semangat.

“Tentu saja, tapi lu tau kan gak ada gunanya punya perasaan sama mereka, karena ujung-ujungnya pasti ditolak.”

Mengusap bahunya dia menatapnya tidak puas. Sementara Juhyeon seperti memahami sesuatu.

“Benar juga, tumben otak lu jalan,” ucapnya seraya menatap Liz.

polaroid love 📷Where stories live. Discover now