keduanya berlari tersayal-sayal, ingin menghambur pada ayahnya.
"adu HUWAAA!!!" suara tangis Bluena pecah, saat tak sengaja bola basket itu menyentuh dahinya membuat kulit putih gembulnya memerah dan ambruk di atas lapangan.
"ayah!" geram Bobo pada ayahnya, yang segera berlari merengkuh tubuh putri bungsunya. sedangkan Bobo memukul lengan ayahnya
"HUWAAA!!!"
"maafin ayah, ayah ga sengaja." Lee Taeyong menangkup kedua pipi gembul putrinya, menghapus air mata dengan kelingkingnya yang bisa menyeka air mata di seluruh wajah kecil Lee Bluena. "maafin ayah sayang.." sesalnya sambil mencium mata, hidung, dan bibir Lee Bluena.
Perlahan sengguk-sengguk itu terdengar memudar, tubuh Lee Bluena masih terkejut dengan bola yang berhasil mementalkan tubuh kecilnya.
"maaf ya sayang.." Bluena masih terdiam di pangkuan sang ayah, memilih bersandar pada dada bidang milik Lee Taeyong.
"ayah.. ini pita Nana telalu besaw," (ayah ini pita Nana terlalu besar) pungkas bobo memberikan sebuah pita berwarna terang yang dijepit di jemari gendutnya.
Taeyong menerima sebuah pita terang yang tak asing, seperti pernah melihat sebelumnya, namun entah. Dengan sengaja ia membalik jepit terang itu, menemukan sebuah tulisan yang membuatnya meragu akan suatu hal.
"darimana dapat ini? dari mommy?"
"mmh.. ayang pi-pitana." (mmh.. ayah pi-pitanya) Bluena mencoba menjelaskan tapi nafasnya masih tersengguk usai menangis, membuatnya kesulitan bicara.
"dawi sesowang ata nana ayah," (dari seseorang kata nana ayah)
"Bluben kenapa?" Eunbelle yang setengah berlari dari tribun menyangga tubuhnya dengan lutut di atas lapangan, panik melihat wajah putri satu-satunya itu memerah.
"L bobo!" tunjuk Bluena pada name tag tulisan tangan buatan sang ayah yang melekat di baju seragam ibunya.
"L-e-e E-u-n-b-e-l-l-e. Lee Eunbelle," eja bobo memperhatikan tulisan itu
"howee!! huyuf L tepeti kuda poni ena bajayan kan bobo mmh ndeh ena mangayti yuhuf L mamah mbel!" (hore!! huruf L seperti kuda poni ena berjalan kan bobo? mmh ya, ena mengerti huruf L dan mbel!) teriak Bluena bersorak senang, hanya bobo yang mengerti, ayah dan ibunya tidak tau maksut pembicaraan balita kandungnya.
mata boba Bluena yang mewarisi ayahnya kini beralih menatap nametag di seragam sang ayah. "bobo enapa nama ayang babeda bobo."
Mendengar itu, bobo mendekat mencoba mengeja nama yang melekat di seragam "N-a J-a-e-m-i-n. Na Jaemin." usai membaca, Eunbelle sendiri terdiam, begitu juga Taeyong.
Bobo bergantian menatap raut wajah ayahnya dimana arah pandangnya memendar menuju sang ibu. Darisitu Bobo mencoba mengerti "ayah pinjam tulisan temannya ya? bobo unya pensil mah pensil wana ayah! bobo buatkan tuk ayah ya! nana ayo ita mambuat nama tuk ayah."
Eunbelle menengadahkan wajahnya ke langit-langit mencoba menahan sesak pelupuk matanya yang tak diizinkan pemiliknya jatuh.
Sedangkan bobo mengeluarkan kertas dan pensil warna dari ransel kecilnya menulis nama 'Lee Taeyong' Bluena bertugas mewarnai kertas putih dengan warna merah muda sebelum bobo menuliskan satu persatu huruf yang merangkai nama ayah kedua balita kembar disana.
"pinkeu.. pinkeu pinkeu tuk ayah."
"blue uga nana! ayah tuka wana blue!"
"mmh.. ndeh.. pinkeu blue pinkeu blue.." Bluena yang mewarnai dan Bobo yang menulis menciptakan sebuah karya yang berhasil menyentuh hati ayahnya yang saat ini mengigit bibirnya diam-diam. Bobo dan Bluena bertepuk tangan setelah melekatkan kertas yang sudah berlumur lem diatas kertas bertuliskan nama 'Na Jaemin'.
ESTÁS LEYENDO
Script Swift
Ficción GeneralKita memang terlihat bahagia, tapi... Hai naskah, aku sudah sampai rumah. Go Eunbelle From: Script Swift (2021) ????cover by: naa.graphic
2.15 Doesn't want to be him
Comenzar desde el principio
