2.15 Doesn't want to be him

Start from the beginning
                                        

laki-laki bernametag Na Jaemin disana menyela tanya, membuat gadis di depannya mengangkat dagunya menamati setiap lekuk pahatan wajah sosok yang kini memandangnya, lalu menarik sudut bibirnya.

"menurut kamu aku sama kak Taeyong jalan sendiri-sendiri?"

Taeyong masih menunggu penjelasan gadis yang tampak masih menyusun kata-kata untuk dirinya.

"Na... kak taeyong ibarat bayanganku, kemanapun aku pergi aku akan selalu bawa nama dia."

"..."

"aku bukan di level harus jatuh cinta kepada siapa,"

".."

"sekarang aku di tahap kepada siapa aku harus bahagia, dan jawabannya dia."

Taeyong tersenyum, tanpa sadar saat menarik sudut bibirnya ia meneteskan air matanya tanpa sengaja.

"aku udah bahagia Na, jadi kamu harus bahagia juga."

---0---

Di sebuah lapangan basket Eldebo, putra kedua Lee Taeyong sedang membuka ranselnya mengeluarkan sebuah catur mini yang dicurinya dari meja sang kakak, Jaemmy Lee.

"bobo apih ena ndabica main tuh bobo iiish mamuh tuh," (bobo, tapi ena ndabisa main itu bobo, ish kamu tu)

"bobo tan ajaltan tuk amu," (bobo akan ajarkan untuk kamu) ucapnya santai, tak banyak bicara seperti Bluena yang ceriwis. Eldebo Lee adalah buah hati Taeyong dan Eunbelle yang paling mewarisi sifat dan rupa dari ayahnya, berbeda dengan Jimmy yang dulu semasa balita mewarisi sifat sang ibu.

"ada uda poni bobo, ena piyi ang kuda ndeh.." (ada kuda poni bobo, ena pilih yang kuda ya..)

"maina butan memiwih nana, kudana dibagi uwa tuk amu uwa tuk bobo." (mainnya bukan memilih nana, kudanya dibagi dua untuk kamu, dua untuk bobo)

Bobo menatakan pion-pion miliknya dan milik bluena di atas papan catur, sementara bluena memperhatikan sambil menggeyal geyolkan kepalanya membuat rambut bob kuncir dua miliknya ikut bergerak gerik. tangan mungil gendutnya menyangga pipi gembul miliknya yang putih.

"amu duwu nana." (kamu dulu nana)

"mmh.. ndeh qyaa!" (mmh.. ya qyaa)

bluena mengangkat kudanya untuk ia bawa langsung pada petak lawan untuk memakan kuda bobo.

"cuda bobo."

"bukan tepewti itu nana," dengan sabar bobo mengembalikan kuda miliknya beserta milik nana. sementara bluena membulatkan mulutnya tak terima

"ish bobo!"

"kuda jalanya adalah bebentuk L tepeti tulisan L-o-v-e."

dengan keras bluena mencoba berpikir, memang tak masuk akal bagi balita tiga setengah tahun dapat memahami permainan catur, tapi bobo memang cerdas, sama seperti kakaknya.

"ena cuping bobo, qyaa!" (ena pusing bobo, qyaa!) bluena memilih berlari, menghindar dari tempat ia semula duduk, melihat pergerakan saudari kembarnya bobo mengejar lebih cepat dan memeluk saudara kembarnya membuat bluena tertawa dan berhenti

Eldebo menyadari karet sebelah milik bluena terlepas, bobo yang perfeksionis merasa terganggu dengan kunciran bluena yang hanya berada di sebelah saja, alhasil dia melepas karet disana menyatukan rambut tipis saudari kembarnya menjadi satu untuk diikat ke belakang.

Tanpa mereka sadari, dari tribun lapangan, orangtuanya sedang menyaksikan balita kembarnya saling menjaga. Lee taeyong memeluk Eunbelle dari belakang juga, seperti bobo yang memeluk nana saat itu juga.

Script SwiftWhere stories live. Discover now