"pake itu,"
"menyalahgunakan jabatan dong gue mbel?"
"dalam kopet, gapapa menyalahgunakan jabatan, anggep aja lo lagi menyelamatkan rakyatmu," tutur gadis itu sembari meletakkan tanganya di pundaknya sendiri seolah-olah dialah rakyat yang harus diselamatkan oleh pejabat negeri, dalam hal ini Na Jaemin yang baru saja dilantik sebagai pengurus OSIS sekbid 5, IT.
"kopet apa anjir?"
"kondisi kepepet! lama ah lo na ayo buruan bentar lagi jam uts!"
"turun," titahnya pada si gadis, kemudian ia turun, begitu juga dengan Na Jaemin yang ikut turun dari motor bersiap menuntun samsul, motor kesayangannya ke depan gerbang.
"buruan,"
"bentar, liat belakang banyak juga yang telat,"
"tenang kita berdua bisa selamat, pake id card lo,"
"gitu ya?" tanya Jaemin mengangkat sebelah alisnya
"iyaa!"
"ehh sst sstt sini lo semua," desis Jaemin dengan lantang pada beberapa siswi yang sebagian berjalan kaki dan membawa motor juga sama sepertinya.
"na, ngapain?!"
"kata lo gue harus menyelamatkan rakyat kan?"
"jangan bilang--"
"menyalahgunakan wewenang demi keselamatan rakyat SBSH."
"mommy!!"
***
Lamunan gadis itu terhenyak, saat melihat bocah tampan dengan ransel di punggungnya sedang memeluk kaki jenjang milik Eunbelle.
Laki-laki dewasa dibelakang menyusul putranya, sembari menggendong gadis kecil yang memeluk leher ia "katanya sakit?" Bluena yang berada di gendongan ayahnya semakin memeluk sang ayah erat saat mereka mendekati ibunya.
Masih terdiam, gadis itu belum sepenuhnya sadar dan terlepas dari lamunan masa lalunya. Menyadari raut ibunya yang tampak kosong, Eldebo meraih tangan ibunya untuk ditaruh di pinggang kecil miliknya pertanda ia ingin digendong juga seperti ayah bobo yang menggendong kembarannya.
Eren menggendong putra kecilnya sembari tersenyum menyentuh hidung kecil bobo dengan hidung miliknya "santang, nanti kita pergi mandi bola ya sama papa nana?"
"..."
Hening, suara sedang tertelan oleh rapuh keadaan. Taeyong, laki-laki itu tetap berdiri tegap meskipun relungnya meruntuh hanya dengan mendengar kata-kata yang harusnya tidak ada, tidak akan pernah terjadi lagi.
"bobo utan tantang momy," balas bobo yang saat ini melihat mata ibunya dengan kilat mata bulat yang mewarisi ayahnya. Saat itu juga Eunbelle tersenyum, memeluk erat putranya mengecup puncak kepala bocah kecil disana sampai mata almondnya menangkap laki-laki dewasa yang memperhatikan ia sedari tadi.
Mereka tidak bertegur sapa, hanya saling melihat mencoba menyelam dalam kalut pikiran sendiri-sendiri.
"mmh ayang.." menyadari sang ayah terpaku melihat ibunya, Bluena tak terima, ia memanggil-manggil nama ayahnya sembari mengendus-endus pipi sang ayah.
"udah sembuh?" tanya laki-laki bermarga Lee disitu sembari sedikit mendekatkan diri pada gadisnya yang mengaku sakit sebelum ditinggalkan bekerja
"maaf." ucap mulut kecil disana sedikit suara.
"maaf lagi? banyak salah sama gue?" balas Taeyong masih menatap gadis dengan tubuh lebih rendah.
"enggak, aku minta maaf karena jadi kamu yang jemput bluben,"
YOU ARE READING
Script Swift
General FictionKita memang terlihat bahagia, tapi... Hai naskah, aku sudah sampai rumah. Go Eunbelle From: Script Swift (2021) ????cover by: naa.graphic
2.15 Doesn't want to be him
Start from the beginning
