[ BAB - 02 ]

58K 4.5K 1K
                                    

SPAM AGRESHASA SEBELUM BACA👉

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

SPAM AGRESHASA SEBELUM BACA👉

BAB 02 - SI TANGGUNG JAWAB








Shasa menahan napas, ia menelan ludah susah payah. Meski begitu, ia berusaha mengukir senyum di depan Hangga yang menaikan alis seraya melipat tangan di dada.

Ruangan di tangga darurat yang sempit terasa menghimpit. Menyebabkan sirkulasi udara di paru-paru Shasa ikut tersendat.

“Mas Hangga, hehehehe.

Betapa terpaksanya Shasa tertawa menandakan situasi yang ia hadapi bukan situasi yang indah. Sungguh, Shasa mati kutu kalau Hangga sudah menatap dirinya dengan tatapan menyelidik begini.

“Gue juga enggak tau bakalan dicium Agres, Mas!” protesnya tidak terima.

“Udah gue bilang jangan nyoba main-main sama cowok kayak Agres, 'kan?”

Shasa mencebikkan bibir. Berita mengenai ciuman mereka tersebar ke segala penjuru fakultas kedokteran dan fakultas keguruan. Menjadi bahan perbincangan panas antar sesama mahasiswa.

Hubungan keduanya memang bukan hal yang baru. Tetapi, adegan ciuman di kampus pastinya akan memancing berita buruk. Apalagi, fakultas kedokteran yang memiliki beberapa aturan tak tertulis, bahwa mereka tidak boleh mencemarkan almamater kedokteran dengan tindakan tak senonoh.

“Salahin Agres, dong! Kok nyalahin gue? Mas, gini deh— gue tiba-tiba disosor sama Agres, gue bisa apa? Gue enggak pernah bayangin kejadiannya bakalan kayak gitu, seriusan!”

Shasa mencoba menjelaskan; atau lebih tepatnya membela diri. Agar terbebas dari introgasi Hangga. Hangga membuang napas gusar, ia menilik Shasa lalu memegang bahu adiknya.

Kemudian, menunduk menyamaratakan tinggi keduanya yang memang timpang beberapa senti meter.

“Gue enggak mau adek gue dianggap murahan, Sha. Menurut lo gimana persepsi orang semisal orang-orang tau lo dan Agres cuma pacaran bohongan?”

Shasa memajukan bibir bawah, ia memasang tampang memelas. Ia tidak menyangkal segala lontaran kalimat Hangga. Kekhawatiran kakaknya memang bukan tanpa alasan. Benar, jika rahasia mengenai hubungan dirinya dan Agres terkuak, orang-orang pasti akan memandang rendah si Primadona fakultas. Otomatis, turut mencoreng nama baik kedua orangtuanya.

“Lo bakalan putus hari ini, dan Agres nyium lo sembarangan— fuck! Kalau bukan karena gue ngehargain bokapnya Agres. Dia udah gue—”

“Jangan!” timpal Shasa. “Oke, gue ..., gue bakalan nyari solusi. Mas Hangga, please ....”

“Sha, gue negur bukan berarti gue mau marah ke lo. Lo tanggung jawab gue. So, I hate if you getting hurt. Paham?”

“Mas, lupain aja, ya? Kan Agres ciumnya di jidat gue, doang. Untungnya bukan di bibir, jadi anggap ciuman ke sesama temen, gitu?”

REDFLAGWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu