Jendral bingung sekarang, kalo dia bilang iya dia bakal jodohin pacar nya sendiri kalo dia bilang engga...

"Gua mohon sama lo Jen, lo boleh minta apapun sebagai balasan nya dah asli." Ucap Dika meyakinkan.

"Sebenarnya gua mau aja dik." Jendral menatap Dika sebentar.

"Bener? Wah Jen makasih!" Dika memeluk Jendral dan menepuk pundak Jendral berkali kali. "Gua bener bener berterima kasih sama lo, ouh iya kalo gitu gua mau cabut yah nanti gua kabarin lagi buat kedepannya okey."

Belum sempat jendral menghentikan Dika dia sudah pergi menjauh.

"Padahal gua mau bilang kalo mahen udah punya pacar." Gumam jendral.

Jendral pergi dari sana ke arah kantin, ntah dia jadi sedikit ovt sekarang.

Di sisi lain mahen melihat kekasih nya pergi bersiap untuk mengejar nya namun belum beberapa langkah dia di hadang oleh Dika.

"Tunggu." Mahen menoleh ke arah samping.

"Iya?" Tanya mahen.

"Halo." Dika sekarang seperti orang bodoh...

"Iya halo." Ucap mahen yang juga canggung sekarang.

"Salam kenal gua Dika." Dika mengulur kan tangan nya.

Mahen menatap uluran tangan itu tanpa berniat menjabat nya "eum gue mahen."

Dika melihat mahen tidak menerima uluran nya kembali menarik tangan nya.

"Salam kenal yah."

"Iya salam kenal." Mahen tersenyum tipis.

"Sorry dik gua ada urusan lain kali kita ngobrol lagi yah." Tanpa menunggu jawaban Dika mahen langsung pergi untuk menyusul Jendral.

"Yah padahal gua mau minta no nya." Keluh Dika.

"Jen." Mahen menghampiri jendral yang sedang meminum es teh jus di pojok kantin.

"Yah?" Tanya Jendral melihat kekasihnya mendekat lalu bergeser memberi ruang agar mahen bisa duduk.

"Kenapa kesini? Aku udah beli minum tadi." Mahen duduk di sebelah Jendral.

"Gapapa pengen ke sini aja."

"Jen, ada masalah?" Tanya mahen saat menyadari kekasih nya berbeda.

"Ga ada."

"Eumm tadi kamu abis ngapain sama Dika?" Mahen mencoba mencari topik dengan jendral.

"Ga penting cuman ngobrol biasa."

Mahen mengangguk lalu menggenggam tangan Jendral "tadi Dika ngajak aku kenalan." Ucapan mahen berhasil membuat jendral langsung menatap ke arah nya.

"Terus?"

"Udah itu aja, aku ga banyak ngobrol soalnya mau nyamperin kamu." Ucap mahen dengan senyum di wajahnya.

Jendral sedikit merasa lega, lalu dia menarik mahen untuk lebih dekat dengan nya lalu memeluk mahen.

Mahen heran kenapa tiba tiba jendral memeluk nya tapi mungkin ada yang sedang dia pikirkan jadi mahen hanya mengelus rambut Jendral dan membalas pelukan nya.

"Ay." Jendral memanggil mahen setelah beberapa saat hening.

"Huum?"

"Jangan tinggalin aku yah, tetep sama aku."

"Iya aku ga akan pergi, aku bakalan terus sama kamu." Jawab mahen.

Setelah nya tidak ada percakapan lagi, jendral sibuk dengan pikirannya dan mahen sibuk dengan rambut jendral.

Tbc

Halooo author update nihhh seperti biasa author bakalan dabel up buat readers kesayangan author.

Maaf yah kalo ada typo, kira kira kalo author ngadain q&a kalian mau tanya tanya ga? Kepikiran aja gitu hehe.

Ini Nia Wulandari

Ini Dika agung pradama

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang