14. Empat belas

112K 19.3K 18.6K
                                    

Happy reading 💖

Hari ini ngapain aja?

Absen pake emot kesukaan yu🔥

Apa impianmu???

Semoga impian kalian tercapai ya. AMINNNN!

Enjoy!

Enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Andrew tersenyum miring begitu melihat Raquel cemberut. Ada kepuasan tersendiri di hatinya. Ia sekarang sedang berada di lantai dua sekolahnya, matanya menatap ke bawah, tempat di mana Raquel berdiri dan hormat ke bendera. Cewek itu bahkan tak menghapus tanda tangannya. Raquel juga cuek kepada orang-orang yang menertawakannya.

"Damn! She's so cute!" batinnya memaki dalam hati.

Andrew lalu menggelengkan kepalanya pelan, lalu memijat pelipisnya, berusaha menyadarkan dirinya sendiri.

"Kenapa? Terpesona karena terlalu cantik ye?" tanya Kenan yang baru saja datang.

Andrew menggeleng tegas. "B aja," jawabnya enteng.

"Beautiful 100%," lanjut Andrew dalam hati.

"Ya deh. Si paling rabun," sindir Kenan membuat Andrew langsung menoyor jidatnya.

"Bang mau ujan, tuh," beritahu Kenan dengan mata yang melihat ke arah langit. Dari pagi memang langit terlihat gelap, bahkan sesekali terdengar guntur yang menyambar.

"Terus?" respon Andrew nyolot. "Gue bukan pawang hujan."

Kenan berdecak. Abang sepupunya ini menjengkelkan sekali. "Tuh, Si Rokok Berjalan kalo keujanan gimana?"

"Basah."

Kenan memaki dalam hati. Andrew benar-benar menguras emosinya. "Terserah lu. Capek gue, Cok!" lirih Kenan frustasi.

Tiba-tiba hujan turun begitu derasnya membasahi bumi. Semua siswa yang sedang berada di luar langsung berlomba-lomba untuk meneduh. Andrew melirik ke bawah, Raquel masih di sana hormat bendera. Tak peduli hujan yang membasahi tubuh mungilnya. Cewek itu bahkan sesekali tersenyum girang melihat hujan.

"Good girl," puji Andrew tersenyum kemenangan. Raquel masih taat menjalani hukumannya.

"Itu nggak lo suruh neduh?" tanya Kenan. Ia kasihan melihat Raquel di tengah lapangan sendiri hormat bendera.

"Gak."

Kenan cengo. Ia benar-benar tak habis pikir. "Buset. Dragon sadissss!"

Andrew memainkan lidahnya di dalam mulut, menyimpan senyuman menawannya. Tangannya bergerak menyugar rambutnya ke belakang. Dia masih betah memandangi Raquel yang kehujanan.

DRAGONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang