31. #SEANAMARA

1.9K 284 253
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca yaa!

Absen pakai ❤ yuk!

Siap mengudara bersama kisah SeanTara lagi?

Let's go!

31. #SEANAMARA

Di bawah hamparan bintang dan bising kendaraan, aku menyatakan bahwa aku sudah gagal untuk bertahan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di bawah hamparan bintang dan bising kendaraan, aku menyatakan bahwa aku sudah gagal untuk bertahan.
-SEANTARA, 2022-

TARA berjalan kesana kemari dengan hati tidak tenang. Matanya terus bergulir dari ponsel ke bangunan di depannya. Kata Darrel, Sean berada di rumah sakit ini. Namun, Tara disarankan tidak masuk terlebih dahulu dan menunggu di lantai bawah.

"Lo emang gigih banget ya, Ra?" Tara mendengar suara itu lantas menoleh dan Amara berdiri di belakangnya.

"Apa sih yang lo cari dari Sean? Selama ini Sean ngelakuin hal apa sama lo sampai lo gak mau lepasin dia?"

Tara meremas tali tasnya, menatap wajah Amara yang begitu marah dengan dada bedegup kencang. Mau bagaimanapun, perempuan itu adalah kakak kelasnya. Primadona sekolah.

"Dia baik sama lo? Dia bilang kalau dia suka sama lo? Engga, kan? Terus lo masih belum paham juga?"

Amara menyeka rambutnya ke belakang sembari menghembuskan napas lelah. "Gue tau, lo mau jadi pacar Sean karena dia bisa ngabulin apapun keinginan lo, kan? Dia bisa ngangkat derajat lo yang sekarang bukan apa-apa? Iya begitu?"

"Kak!" teriak Tara geram, kepalanya tidak lagi menunduk. Kini ia menatap Amara dengan kilatan amarah di matanya.

"Susah ya ngeliat niat baik aku cuman karena aku orang miskin?!" lanjut Tara dengan suara meninggi tiap katanya.

"Selama ini--"

Perkataan Tara berhenti ketika Amara menaikkan tangannya, "Gue gak mau denger omong kosong lo. Semenjak lo dateng ke hidup Sean, semua hal buruk yang terjadi sama dia sampai detik ini semua karena lo!"

Amara memegang kedua bahu Tara, menatap perempuan itu dalam, "Dia hampir mau mati karena lo, Ra! Hidup dia hancur karena lo dan kenapa lo gak pernah sadar!? Lo itu pembunuh kayak bokap lo!"

Mata Tara melebar mendengar kata kata terakhir dari bibir Amara. Ia menelan salivanya susah payah, mencoba mencerna apa maksud perempuan itu. Ayahnya? Tahu apa Amara soal itu?

"Amara stop! Lo apa-apaan, sih!?" Darrel menarik Amara yang mengguncang bahu Tara dengan keras.

"Rel, lo bawa Amara ke dalem. Tara biar gue anter pulang," ujar Mario lalu diangguki setuju oleh Darrel.

SEANTARAWhere stories live. Discover now