IM:51 - Special Days

979 58 0
                                    

Haiiii haiiii haiiiii.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ava kabar?

Semoga selalu sehat ya.

Oiya maaf baru bisa post lagi, mama sy sakit tolong doanya agar beliau cepat sehat kembali.❤

Sudah siap untuk bacaaa part ini???

Yuk sebelum baca, spam vote komen dulu di part sebelumnya, Be smart readers mengapresiasi dengan bintang yaa temans.😁😁

Bismillahirrahmanirrahim,

Bismillahirrahmanirrahim,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
















"*
   Keesokan harinya ba'da subuh Ninda beserta keluarga dan sahabatnya sudah tiba di hotel, untuk melakukan proses make up yang diselenggarakan di sebuah kamar besar yang sudah disewa. Tak tanggung-tanggung Mama Laila menghadirkan MUA & jasa kecantikan yang sudah terkenal di kalangan papan atas dengan harga fantastis untuk merias sang calon mantu.

Sebelum sesi rias dimulai Ninda pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya terlebih dahulu, atas permintaan MUA Ninda diminta merangkap pakaiannya dengan kimono handuk lantas ia pun melangkah keluar menghampiri sang MUA yang sudah menunggunya.

"Wah, MasyaAllah cantik sekali calon mantu Bu Laila, mari duduk disini, Mbak." ujar salah satu perias yang bernama Avalia.

Ninda mengangguk lalu menuruti perkataan Avalia. Dirinya merasakan gugup yang luar biasa, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya demi menetralisir rasa gugupnya Ninda menggumamkan lafadz lafadz kalam Allah.

"Jujur ya, Mbak. Saya sangat senang mendapatkan klien seperti, Mbak. Sudah akhlaknya cantik, wajahnya pun terawat, jadi saya tidak kesusahan untuk memoles wajah, Mbak." puji Avalia sembari mengukir alis Ninda.

Avalia sengaja memancing Ninda untuk berbicara, dengan tujuan mengurangi rasa gugup yang menerpa klien. Meskipun pada umumnya setiap calon pengantin pasti merasakan gugup yang luar biasa apalagi detik-detik menjelang ijab kabul dimulai.

"Mbak Ava bisa aja muji, terimakasih ya, Mbak." balas Ninda tersenyum tipis. "Oiya, Mbak. Maaf sebelumnya saya mau minta jangan pasang bulu mata palsu ya, Mbak. Biarlah seperti ini cukup tambahkan maskara saja."

Avalia tersenyum kagum, sesuai dengan yang ia duga. Ninda bukanlah orang yang bertabaruj dalam berdandan, ia juga tahu hukum seluk beluk memasang bulu mata palsu, menyambung rambut dan kuku. Ulama dan para kyai yang jelas-jelas mengharamkannya.

Allah SWT berfirman:

”Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS. Al-Ahzab: 33)

Imamku Musuhku [ END ]Where stories live. Discover now