ZAYAN - 43

3.3K 250 12
                                    

Warning⚠️
Tolong hargai saya sebagai penulis, Jangan siders. Dengan vote dan komen kalian aja saya merasa sangat bahagia.

HAPPY READING😈

"Belikan saya makanan Indonesia," perintah seorang pria pada bawahannya.

"Hari ini makanan itu harus ada didepan saya!!" gertaknya membuat bawahannya gemetar ketakutan.

"Baik, Tuan." Setelah mengatakan itu, bawahannya satu persatu keluar. Lalu ia berjalan kekamar mandi dengan perut bergejolak ingin dikeluarkan.

"Huek..." muntahnya pada wastafel. Seorang gadis terlintas dalam pikirannya.

Setelah membasuh mulutnya, ia berjalan sempoyongan ke ranjang.

"Aku sangat merindukanmu, entah kenapa aku ingin menghirup wangi tubuhmu sekarang," lirihnya sedih.

"Aku ingin memelukmu dan bermanja-manja denganmu seperti biasanya. Sekarang jarak kita jauh, bahkan aku belum bisa menemuimu. Apakah kamu baik-baik saja disana?" Air matanya menetes perlahan.

"Humpp..." Ia bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi, ia kembali membuang cairan. Wajahnya kini pucat, apalagi bibirnya tak kalah pucat dengan wajahnya.

Seseorang memijat tengkuknya dengan pelan, Zayan mendongakkan kepalanya dan melihat ke cermin, seketika ia tersentak saat istrinya ada dicermin.

Matanya tiba-tiba memanas dan berbalik memeluk istrinya, tetapi...

Bruk

Bukannya memeluk tapi ia terjatuh telungkup. "Pasti aku kebanyakan berkhayal kalau dia ada disini..." Air matanya mengalir tapi ia segera menghapusnya.

Zayan bangkit bangun, kepalanya terasa berputar-putar. Sebelum ia kehilangan kesadarannya, seseorang mendobrak pintu kamarnya.

Brak

Bruk

Dua pria paruh baya segera berlari menuju kamar mandi, hati mereka mencelos melihat keadaannya yang bukan seperti makhluk hidup.

"Khafi cepat kau angkat cucumu." Khafi segera menggendong Zayan ke ranjang. Lalu menelpon dokter. Ia bolak-balik ditempatnya, menarik rambutnya frustasi.

"Apakah saya sudah melakukan hal yang salah?" gumamnya pedih melihat keadaan cucunya.

"Bukan kesalahanmu itu adalah ujian untuk mereka, Khaf. Kita hanya bisa memantau hubungan mereka." Ocean menepuk bahu sahabatnya.

Tok tok tok

"Masuk," ucap Khafi memerintahkan seseorang untuk masuk kedalam kamar.

Seorang dokter laki-laki memasuki kamar Zayan dengan setelan jas dokternya.

"Cepat periksa cucu saya!!"

Dokter itu mengangguk dan mulai memeriksa Zayan. "Ia kekurangan banyak cairan dalam tubuhnya dan membuat tubuhnya kekurangan cairan mengakibatkan dia pingsan. Saya akan memberikan obatnya."

Dokter itu memasang infus didekat ranjang lalu memasang selang infus itu ke punggung tangan Zayan.

"Dok, dia sering muntah-muntah apakah itu tidak apa-apa?" tanya Khafi khawatir.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang