ZAYAN - 25

5.3K 398 48
                                    

4,15k = Jumlah Vote

100 vote = Chapter 25

20 komentar

HAPPY READING💐

"Kamu beneran lupa sama aku?" Mata Aurora berkaca-kaca.

Ia menyangkal kalau Zayan melupakan dirinya, dia nggak mau terlupakan. Sedangkan orang yang ditanya hanya memainkan ponselnya tanpa menatap orang didepannya.

"JAWAB AKU!! KAMU LUPAIN AKU?!" teriak Aurora dengan nada bergetar, tangannya mencengkram baju pasien yang dikenakan suaminya.

"ZAYAN, JAWAB AKU!!" tangis Aurora pecah, ia menatap suaminya tak percaya.

"Kamu lupain aku.. hiks..." Tangannya terlepas dari baju Zayan, Aurora terduduk dilantai dengan wajah menunduk.

"Tidak kumohon.." gumam Aurora mencengkram rambutnya frustasi.

"Maafin aku, Zayan.. kumohon maafin aku.." Aurora mendongak dengan mata sembab menatap suaminya yang juga menatap dirinya tak terbaca.

Zayan memalingkan wajahnya sebentar, dirinya tak tega melihat Aurora seperti ini. Apakah harus?

Zayan membuang napasnya pelan, ia turun dari brankar dan mendekati Aurora. Berjongkok dihadapan Aurora, tangannya terulur menghapus air matanya.

Tangan Aurora bergetar memegang wajah suaminya, "Jangan lupain aku.. aku nggak bisa.." Air matanya kembali terjun dengan bebas, Zayan yang tak tega membawa Aurora kedalam pelukannya dan dibalas tak kalah erat.

Ia menyembunyikan wajahnya didada bidang suaminya. Mencengkram baju yang dikenakan Zayan. Zayan menarik wajah Aurora, memegang dagunya sampai tatapan mereka bertemu. Mata sembab, rambut acak-acakan, baju.

Aurora menatap suaminya dengan pandangan sendu, "Kamu benar-benar tidak ingat padaku? Istrimu.. aku istrimu asal kau tahu!!" sungut Aurora dengan pandangan tajam.

Zayan terkekeh pelan, "Sungguh? Aku tidak percaya."

Aurora mendelik kesal, "Aku bisa membuktikannya huh!! Ini lihat.." tunjuk Aurora meraih tangan Zayan dan memperlihatkan jati manis yang terdapat cincin yang sama digunakan di jari manisnya.

"Kita memakai cincin couple, asal kau tahu!! Kita sudah menikah! Kau milikku, aku milikmu," ungkap Aurora.

"Kau yakin?"

"Kamu tidak percaya sama istrimu, huh?!" dumel Aurora kesal dengan mata berkaca-kaca.

"Hei-hei jangan menangis." Zayan menangkup wajah Aurora. Ia terkekeh kecil melihat raut wajahnya. Bibir cemberut dengan hidung yang kembang-kempis.

"Kenapa kamu tertawa!! Gak ada yang lucu ya!!" galak Aurora menabok lengan Zayan, sampai membuat si empu meringis.

"Zayan kamu nggak apa-apa? Maaf..." ucap Aurora khawatir.

"Gue nggak papa, mending Lo keluar deh. Kita gak ada hubungan apa-apa," usir Zayan secara halus.

"Kamu beneran nggak percaya sama kata-kata aku?" cicit Aurora tak percaya.

"Kamu usir aku?"

BRAK!

Tubuh Zayan diterjang dengan pelukan dari seorang gadis. "Zayan Lo nggak apa-apa 'kan?" ujarnya khawatir.

"Gue enggak apa-apa Cha," jawab Zayan mengelus rambut Archana.

Archana Hiller seorang gadis dengan rambut pendek, wajah imut, bibir tipis, mata warna biru laut.

"Z-zayan..." Aurora tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Suaminya berpelukan dengan gadis lain dihadapannya.

Tangannya mengepal erat, ia bangun dari duduknya. Menarik lengan Archana kasar. "Lepasin suami gue, bitch!!"

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang