🍒RE-Selesai🍒

65.9K 3.7K 240
                                    

Hore tamaaaaaaaat🏃

Setelah ini mau fokus di Kennan Hera dulu ah.

Vote dan komennya untuk chapter akhir lapak Reihan dan Elisya dong🏃

><

Benar saja, 9 bulan lama nya Reihan menahan dirinya agar tidak gila karena tak bertemu Elisya sama sekali, dan hari ini Elisya sudah melahirkan.

Semua saudara mereka datang, kamar inap Elisya penuh dengan hadiah dan yang lainnya.

Reihan ngapain? Dia lagi natap bayi pertama nya yang tidur di box bayi rumah sakit, wajah bayi laki-laki itu sangat manis.

Mirip Elisya sekali, hanya matanya saja yang mirip sama Reihan.

"Mau kamu apain dia hah?" Reihan tersentak, dia berbalik dan menggeleng pelan.

Disana dia melihat Elisya sedang mendapat pijitan dari Jinan, cowok imut itu ternyata sudah bekerja sebagai pengasuh untuk sebuah baby daycare.

Dan dia masih menyimpan cintanya pada Elisya, namun Jinan tak mau mengutarakannya, begini saja dia sudah bahagia sekali.

"A-aku..cuma mau lihat dedek bayinya aja.." cicit Reihan, dia masih bisa merasakan hawa-hawa tak suka dari Elisya.

Ya sepertinya Elisya masih dendam padanya, tak apa, yang penting setelah ini Elisya bakal tinggal satu rumah lagi sama Reihan.

"Jangan macem-macem."

"Iyaaaa Eliiii."

Elisya mengangguk, dia melahirkan bayinya itu normal, tidak operasi sama sekali karena memang keinginan Elisya adalah melahirkan normal.

Tak lama setelah perbincangan tadi, pintu kamar inap terbuka dan memperlihatkan Revon beserta seorang perempuan.

Revon sudah operasi, dia menoleh kearah Elisya lalu berlari riang.

"Elicaaaaaa." pekik Revon bahagia.

"Abang." sapa Elisya seraya menerima pelukan dari Revon, matanya menangkap sosok perempuan yang datang bersama Revon tadi.

Wajahnya mirip seseorang, tapi Elisya lupa.

"Itu siapa bang?" tanya Elisya.

Perempuan itu tersentak, dia menunduk tak berani menatap Elisya sama sekali.

"Dia laki-laki itu, bukan perempuan, memang suka crossdresser dianya." celetuk Revon santai, dia melirik laki-laki yang Revon maksud.

Meindai tampilannya, dada yang lumayan besar, pinggang ramping dan pantat besar, yakin dia laki-laki?

"Siapa namanya?" Revon menegakan tubuhnya lalu beradu pandang dengan Reihan, seolah memberi kode.

Seulas senyum manis Revon berikan, dia mengelus rambut Elisya pelan.

"Dia gak penting, gak perlu tau namanya." celetuk Jinan tiba-tiba.

Elisya merasa ganjal. "Dia...mirip sama mendiang Bang Revin." celetuknya.

Suasana kamar langsung sunyi, laki-laki berdada besar itu tampak menegang, bahunya bergetar pelan.

Naughty Rei [End]Where stories live. Discover now