🍒RE-17🍒

39K 3.8K 218
                                    

Halooo, komen yuk, sepi banget komen, sedih aku:(

Votenya plis jangan lupaaaaa🏃🏃

><

"Elisya!"

Gadis cantik yang tadinya lagi buang sampah ke depan halaman rumah sontak berhenti, dia mendongak kearah balkon kamar Reihan.

Cowok itu sedang malambai riang, hodie coklat dengan tudung beruang grizzly dan celana sepaha itu nampak bahagia.

"Apa?" tanya Elisya.

Tadi di sekolah masalah Dia sudah selesai, dan tak ada hal buruk lagi setelahnya, lalu kenapa Reihan nampak bahagia begitu.

Reihan turun dari tangga balkon kamarnya, dia berlari pelan kearah Elisya.

"Kamu tau gak?" tanya Reihan semangat.

"Enggak, lo belum ngomong kan."

"Oh iya juga, jadi gini, kamu tau Revia yang dulu main sama kita gak? Yang rumahnya dulu disebelah kamu."

Dahi Elisya mengerut samar, dia melipat tangannya di dada lalu menatap Reihan lamat.

"Ya, gue tau, emang kenapa?"

Firasat Elisya agak tidak enak, apa maksudnya ini coba.

Reihan semakin semangat. "Dia bakalan pindah lagi ke sebelah rumah kamu! Dia nge chat aku dari Instagram dan katanya bakal pindah hari ini." ocehnya senang.

Raut wajah Elisya langsung murung, kalau Revia datang, otomatis Reihan bakalan suka lagi sama Revia, soalnya dulu sebelum Revia pindah, Reihan sempat nyatain perasaannya.

Tapi Revia menolak karena kala itu Revia tak suka pada Reihan, tak tau kalau sekarang bagaimana.

Itu sudah 3 tahun yang lalu.

"Kamu seneng gak? Revia bakal bareng kita terus!"

Sudut bibir Elisya naik, senyum miring tercetak jelas diwajahnya.

"Kenapa gue harus senang? Lo lupa kalau Revia tuh sering bully lo juga dulu, kenapa lo senang pas dia datang lagi?"

Senyum diwajah Reihan memudar, apa yang Elisya katakan benar juga.

"Iya sih..tapi mungkin aja Revia udah jadi baik, dia gak kaya dulu lagi pasti."

"Terus lo mau apa kalau dia udah berubah?"

"Aku mau deketin dia lagi hehehe, lagipula dia bisa diajak ngelukis bareng, kalau kamu kan gak bisa."

Tanpa sadar ucapan Reihan tadi menyakiti hati Elisya, gadis itu tak berminat lagi untuk bicara pada Reihan.

Dia melengos lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya, mengabaikan Reihan yang masih mengoceh sendirian.

"Tapi tetap kamu yang terbaik bagi aku Eli-loh? Elisya!? Aku belum selesai ngomong!"

Elisya berhenti melangkah, dia berbalik dan menatap Reihan tenang.

"Gue gak mau denger lo ngomong sih, selama ada Revia nanti, lo gak perlu ngomong sama gue, gue gak mau juga ganggu acara lo pdkt an sama Revia."

Naughty Rei [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang