🍒RE-12🍒

55.9K 4.8K 87
                                    

Halo, met pagi semua🏃

Vote nya plis jangan lupa, komen juga yuk🏃

><

Pagi ini Reihan rasanya bahagia banget, senyum cerahnya membuat seisi rumah heran, ya pasalnya beberapa hari silam dia murung terus.

"Happy banget." celetuk Nurul.

"Hehehe..iya dong mi."

Pandangan Reihan jatuh pada Papinya yang tengah duduk dipangkuan sang mami sambil memeluknya erat, bahunya bergetar.

"Papi kenapa?"

Nurul melirik kearah Galang yang ada dipangkuannya, lalu mengedikan bahunya tak perduli.

"Gak tau." cetus Nurul.

Jawaban itu membuat Galang semakin sedih, dia kembali mengeraskan tangisannya dibahu Nurul.

"Nurul peluk Galang! Hiks..huhuuu Nurul maafin Galang Nuruuuul..hiks..huhuu." ini masalah semalam nih.

Masalah Reihan kemarin sih Galang sama Nurul udah baikan, cuma semalam Galang ketahuan jalan berdua sama Sekretarisnya di luar jam kerja.

Nurul, sebagai seorang istri langsung marah, dan marahnya ya diam saja.

Itu pun sudah membuat Galang tak karuan. "Nurul! Maaf..hiks..Galang gak selingkuh Nurul enggaaaak..hiks..huhuuuu." isaknya pilu.

Nurul tak perduli sih, dia melepaskan pelukan Galang, walau pria itu meronta tak mau dilepas, tapi dengan tenaga Nurul yang lebih diatasnya, Galang bisa dipindahkan begitu saja.

"Nurul..hiks..beneran marah sama Galang.." lirihnya, air mata menggenang dikedua pelupuk matanya, wajah teduhnya sudah basah dan memerah.

Nurul abai, dia malah sibuk menikmati sarapannya, tak memperdulikan rengekan Galang.

Pemandangan itu ditonton Jehan dan Reihan, ya karena cuma mereka berdua doang yang tinggal di rumah.

2 abang mereka yang lain sudah menikah.

"Ternyata dari Papi yah, sifat cengeng kami berasal." celetuk Reihan.

"Dih, lo aja kali, gue enggak."

"Yeu, Bang Jehan juga cengeng tau, masa celana dalam ketinggalan satu di laundry an aja udah nangis kejer."

"Ya masalahnya itu celana dalam gue yang baru, semua celana dalam gue bolong lo buat!"

Reihan tertawa tanpa dosa mendengar hal itu, dia juga gak tau kenapa bisa sampai bolong begitu.

"Udah, gak usah perdulikan Papi kalian, sarapan aja terus berangkat sana."

"Iya mamiii."

Mereka sarapan tanpa memperdulikan Galang yang berulang kali hendak memaksa duduk dipangkuan Nurul.

"Nuruuuul hiks..mau dipangku.."

"Duduk di kursi."

"Gak mau! Hiks..maunya dipangku kamuuuu."

"Males."

Sudahlah, tangisan Galang makin kuat lagi dan tak terkendali.

Setelah sarapan, Reihan langsung pamitan dan tak sabar ingin berangkat bareng Elisya lagi.

Dia kan rindu motornya diduduki Elisya.

Tapi sayang seribu sayang, begitu Reihan keluar dari rumah, dia melihat Elisya baru saja pergi naik motor yang semalam nganter dia pulang.

Reihan berusaha untuk gak nangis, rasanya seperti kecolongan dan Reihan gak suka itu!

....

Seperti biasa, Elisya duduk di ruang KomDis untuk menyelesaikan soal-soal untuk Olimpiade 6 hari lagi, bersama Davin juga.

"Eh, tadi mama gue bawain bekal dua, buat lo satu ya." Davin menarik tasnya lalu membuka nya pelan, baru memberikan satu kotak bekal lengkap dengan sendok dan garpu.

Bentuknya pun bagus, warna nya cream agak kecoklatan.

"Makasih yah, besok gantian deh gue yang bawain bekalnya."

Davin mengibas pelan. "Santai aja sih kalau sama gue." jawabnya.

"Iya memang santai lah."

"Enggak, maksud gue santai aja, gak usah besok juga kali, kapan-kapan aja."

"Aaaa, baiklah."

Mereka kembali sibuk dengan soal-soal, tak ada pengganggu, Geo tadi udah dateng buat anterin sarapan dan Elisya memilih untuk memakannya saat itu juga.

Dan setelah selesai barunya Geo kembali ke kelasnya.

Kedua insan muda-mudi ini nampak serius dengan pekerjaan ditangan mereka, berbeda dengan Reihan yang sudah kembali membuat masalah.

Ayolah, dia mau hukuman Elisya, kenapa juga kemarin itu malah dihukum guru BK.

"Mau apa lagi lo?" Jo menghela napas resah, apalagi rencana Reihan bangsat ini.

Reihan tersenyuk miring, dia mengeluarkan sesuatu dari balik celana nya, mata Jo sontak membulat.

"Gila lo!? Mau lo apaain itu hah!?"

"Gue mau masukin ini ke baju Pak Kumis-"

"Pak Kumis?"

"Maksud gue itu Pak Aldo."

Jo ber oh ria. "Gue gak ikutan-"

"Eits, lo harus bantuin gue!"

"Ogah!"

"Gue tonjok lo ya!?"

Jo kicep, tonjokan Reihan gak main-main sakitnya, itu membuat Jo diam saja dan akhirnya mengangguk.

Pasalnya dia masih sayang wajah tampannya ini, aset yang harus dijaga kata Mama Jo.

🍒Bersambung🍒

Naughty Rei [End]Where stories live. Discover now