Sedangkan Leondra melangkah berbelok kearah kanan dimana terdapat lorong panjang yang cukum minim cahaya,ditemani oleh pilar-pilar menjulang tinggi disetiap langkahnya.

Charlize hanya menengok sebentar, ia yakini bahwa kakaknya itu pasti akan pergi bermain dengan para pistolnya.

Sudah enggan menaiki tangga Charlize berjalan kearah lain dimana terdapat lift dipojok ruangan, dan masuk kedalamnya.

◻◻◼⬛◼◻◻

"CHARLIZE!"

Sang pemilik suara itu menoleh, tapi tak urung memberhentikan langkahnya.

"lo udah sembuh, pasca pingsan kemarin?" tanya gadis berambut coklat pekat.

Charlize hanya mengangguk singkat, sudah ia prediksi bahwa kejadian kemarin pasti sudah diketahui oleh satu sekolahnya.

"Kita satu ruangan kan?"tanya Charlize.

"mungkin"jawaban ragu Michella, sang pemilik rambut Coklat gelap itu.

"ck, pagi ini Fisika. Lain kali liat jadwal-lo"

"iya-iya" jawabnya sedikit malas, Michella itu sudah terkenal dengan bolosnya yang tidak ketulungan.

"kantin dulu yuk" ajak Michella

"oke masih banyak waktu" jawab Charlize lalu mereka berbelok kearah kiri dimana kantin itu khusus hanya untuk satu angkatan saja.

Padahal masih pagi tapi kantin untuk angkatan akhir itu sangatlah padat dan ramai.

Sedangkan dari kejauhan seorang wanita berambut blue itu melambaikan tanganya riang, Gadis yang menjadi aktris muda itu tak lain bernama Caroline.

"hay Girls!"sapanya ketika kedua temanya sudah duduk dihadapanya.

Charlize hanya mengangguk sebagai balasan, kedua temanya itu hanya menatap malas dengan kecuekan Mrs. Lawrence ini.

Sedangkan dipintu masuk kantin, semua berbondong-bondong menyingkir memberi jalan terhadap lelaki berbola mata abu.

Kekuasanya yang begitu berpengaruh tidak ada siapapun yang berani mengusiknya, ketika ia melintaspun harus diberi jalan. Jika tidak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Bola mata Hazel Charlize bertubrukan dengan bola mata Abu itu, seolah seperti mata elang yang tajam. Charlize langsung menghindarkan tatapan maut itu.

"kenapa gak nungguin, hm?" tanya lelaki itu sambil menyelipkan anak rambut dibelakang telinga Charlize.

"hah?"

"ck, udah gue bilang kemarin. Berangkat sekolah bareng gue, lupa?"tanya Kathezo menahan geram.

"gue lupa"jawab Charlize singkat

Hal yang terjadi sebenarnya ialah, ia sengaja datang pagi-pagi buta menuju sekolah, Alasanya hanya satu.

Menghindari malaikat mautnya, tunanganya Kathezo.

Charlize berdiri, seolah para temanya mengerti apa yang ia maksud. Ketiga wanita itu pun melangkah hendak keluar dari area kantin.

Amore CrudeleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang