Bab 12

151 18 0
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya..

Maaf, typo bertebaran..

Happy reading.

°°°°

Lucas, cowok itu saat ini sedang menatap sekeliling kelas dengan heran. Hari ini adalah hari Senin dan upacara bendera sudah selesai lima menit yang lalu. Tapi bukan hal itu yang membuatnya heran.

"Lo nyari orang?" tanya Leo kepada teman sebangkunya itu.

"Ini mata gue yang sakit atau emang hari ini Aqila nggak masuk?" tanya Lucas yang sukses membuat Leo, Gerry dan juga Vicky sadar.

"Bener juga, sepupu lo mana?" tanya Gerry kepada Vicky yang juga ikut menatap kearah bangku Aqila.

"Tadi dia berangkat kok dari rumah," jawab Vicky menatap sekitar.

"Apa dia bolos?" tanya Leo yang hanya mendapatkan respon acuh dari Vicky.

"Wah, sepertinya dunia sedang tidak baik-baik aja guys!!" teriak Gerry cukup keras dan sukses mengundang perhatian teman-teman sekelasnya.

"Maksud lo?" tanya Poppy menatap cowok itu heran.

"Aqila bolos, ini tuh kek nggak mungkin gitu loh," jawab Gerry yang sukses membuat Poppy kembali mengingat kejadian kemarin. Apa gadis itu dirawat di rumah sakit karena luka tembakan kemarin? pikir Poppy.

"Pop, ini nggak ada hubungannya sama lo kan?" tanya Gerry saat melihat Poppy terdiam.

"Nggak!" jawab gadis itu ketus sambil kembali sibuk dengan ponselnya.

"Ya jangan tersinggung, biasanya Aqila ada dalam masalah karena ulah lo," celetuk Leo acuh.

"Kali ini gue nggak terlibat," jawab Poppy menatap kearah Vicky yang sedang menatap dirinya.

"Lagian dia serumah sama sahabat lo, tanya aja sama dia," lanjut Poppy membuang muka dan kembali sibuk dengan ponsel miliknya.

"Kayaknya ada yang disembunyiin sama tuh bocah, gue yakin dia terlibat kenapa Aqila nggak masuk hari ini," batin Lucas yang memilih untuk diam.

Karena tidak ada gunanya juga menanyakan tentang Aqila kepada Poppy. Yang ada dia hanya akan mendapatkan jawaban acuh dari gadis itu.

Di sisi lain, Aqila saat ini sedang duduk melamun di pinggir pantai. Tadi pagi dia sudah diantar oleh sopir pribadinya ke sekolah. Saat sampai di sekolah, dia memilih untuk pergi ke pantai menggunakan taksi.

Luka dibahunya kemarin belum pulih total, dan dia harus dipaksa untuk pergi ke sekolah oleh sang ibu. Wanita itu mengatakan bahwa luka yang Aqila dapatkan hanya luka kecil. Jadi tidak perlu untuk tidak masuk sekolah.

"Ar, kenapa kamu benci banget sama laut sih? padahal kalau ada di pantai seperti ini bisa bikin tenang loh," batin Aqila menatap lurus ke depan.

Kalau sudah berada dipinggir pantai seperti ini, dia akan selalu teringat dengan Arthur. Pria itu sangat membenci laut dan bahkan bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kakinya dipinggir pantai.

"Ar, aku boleh tanya satu hal," kata Aqila yang saat ini sedang menyandarkan tubuhnya pada bahu Arthur.

Saat ini kedua remaja itu sedang berada disebuah taman. Keduanya saat ini sedang menikmati waktu bersama mereka, karena hari ini Aqila tidak bimbel.

Artic girlWhere stories live. Discover now