Aqila yakin, jika Poppy sudah tidak berada di sana. Karena dari dulu dia tau kalau sang ayah tidak akan menyakiti korbannya ditempat umum. Walaupun tempat tersebut sepi sekalipun.

"Cuma ada satu tempat, dan gue berharap gue belum terlambat," gumam Aqila melajukan mobil tersebut menuju tempat rahasia sang ayah.

Sedangkan ditempat lain, Poppy saat ini sedang bersembunyi di sebuah gang sempit. Nafas gadis itu saat ini sudah tidak teratur karena dirinya yang berlari dari tadi.

"Seharusnya gue dengarin ucapan Aqila tadi, dan sekarang gue takut," batin gadis itu sambil membekap mulutnya sendiri.

Tadi saat dia sedang bercerita dengan sang kakak, tiba-tiba saja ada yang membekap mulutnya dari belakang. Dan beberapa orang itu membawanya ke sini, tapi untungnya Poppy bisa kabur disaat orang-orang jahat tersebut lengah.

"Lo sembunyi dimana gadis sialan!" teriak seorang penculik tadi sambil menendang sebuah kaleng.

"Papa Poppy takut," teriak Poppy sambil menutup mulutnya agar tidak bersuara.

"Kalau sampai bos tau gadis itu kabur, mati kita," kata pria penculik itu yang lain.

"Makanya cari!" jawab temannya yang kembali mencari di sekitar gang sempit tersebut.

Poppy, gadis itu bisa sedikit bernapas lega saat melihat ketiga pria itu sudah pergi menjauh. Dengan pelan, dia keluar dari tempat persembunyiannya. Poppy harus segera pergi dari tempat ini.

Brak!

Saat hendak kabur, gadis itu tanpa sengaja menyenggol sebuah tempat sampah. Hal itu tentu saja mengundang perhatian ketiga pria tadi.

"Heh! jangan kabur lo!" teriak salah satu pria tersebut sambil mengejar Poppy.

Dengan panik, Poppy kembali berlari. Berharap ada orang baik yang akan menolongnya. Saat sampai di persimpangan gang, tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik tangannya dan sukses membuat gadis itu kaget.

"Sssttt, ini gue," bisik seseorang yang sukses membuat Poppy kaget.

"Lo kenapa di sini?" tanya Poppy kaget saat orang yang menariknya tadi ternyata Aqila.

"Ayo pergi," jawab Aqila membawa Poppy pergi dari tempat tersebut. Ternyata benar dugaannya, papanya memang membawa Poppy ketempat ini. Tempat yang sudah menjadi saksi bisu dari kekejaman sang ayah, banyak nyawa musuh Elwin yang hilang ditempat ini.

"Itu dia, kejar!!" suara teriakan itu sukses membuat kedua gadis itu kaget.

"Lari Poppy," perintah Aqila menarik tangan Poppy untuk berlari dari sana.

"Aaarrghh, sialan!" teriak penculik tadi kesal sambil melepaskan satu tembakan kearah keduanya.

"Aakhh!" Aqila meringis pelan saat bahunya terkena peluru penjahat tadi.

"Lo kena tembak," lirih Poppy saat melihat tangan Aqila yang berdarah.

"Gue nggak papa, buruan," jawab Aqila berusaha menahan rasa sakit di bahunya.

Saat sudah sampai di mobil Vicky, kedua gadis itu langsung masuk ke dalam mobil. Dengan panik Aqila langsung melajukan mobilnya menjauh dari tempat terkutuk tersebut.

Artic girlWhere stories live. Discover now