Choi Jungkook itu pintar, dermawan dan perlente. Sosoknya dikagumi sebagai wakil wali kota Gwangju. Tapi tak sedikit orang-orang membicarakan statusnya yang masih melajang di usianya yang sudah memasuki kepala tiga.
Pria itu harus mengakhiri status...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🎧Love - Ailee ft. Chen
___________
Sebagai seorang diplomat, Ahn Taehyung yang usianya 32 tahun itu semakin gencar menjalani kesehariannya yang mungkin sebagian orang melihat itu cukup keras. Dulu, pertama kali masuk dalam ranah politik, Taehyung cukup segan dan tegang menjalankannya. Lambat laun, sejak dikelilingi dan didampingi orang-orang yang membuatnya beradaptasi dengan baik, ia sangat suka menjalani tugas dan kewajibannya ini.
Tanggung jawab di pundaknya bukan hanya untuk satu orang melainkan sejuta jiwa yang harus Taehyung perhatikan. Maka tak jarang orang-orang menaruh rasa penasaran dengan pria Ahn itu yang jarang atau bahkan tak pernah absen untuk selalu merekahkan senyum. Ia bahkan dinobatkan sebagai pejabat paling ramah seprovinsi.
Sosoknya sangat menerima masukan masyarakat, apalagi hidup di negera liberal seperti ini. Harus selalu mendengar keluhan masyarakat selain pujiannya. Baik buruknya Gwangju semua ada di tangannya, tak menampik bahwa ia juga termasuk orang yang paling sibuk di kota. Sudah pasti lelah adalah makanan sehari-hari pria itu, namun ada satu waktu di mana Taehyung bisa menikmati waktunya menjadi dirinya sendiri. Yaitu saat bersama rekan dan sahabatnya—yang paling dingin dan jarang bicara.
"Mari kita lihat, berita siang ini adalah ..." Taehyung membaca sebuah portal di layar komputer, namun saat sesuatu yang ia lihat itu tidak sesuai dengan keinginannya, pria Ahn itu kontan memecutkan alis, "Apa ini!? Berita populer malah berita perceraian seorang artis? Aku heran kenapa orang-orang sampai memberitakan hal yang kurang penting seperti ini di portal pemerintah."
Jungkook yang sedari tadi duduk di sofa dalam ruang kerja Taehyung hanya bisa menghela napas dan diam mendengarkan rekannya itu mulai berbicara panjang lebar, ceriwisnya kumat. Jika Taehyung sudah seperti ini, akan sulit untuk membuat bibirnya bungkam, kecuali kalau topik yang ia coba sampaikan telah habis dibahas.
Taehyung di meja kerjanya itu memutar bola mata sebelum melanjutkan membaca isi berita siang ini seperti apa, "Urusan pribadi orang lain malah jadi berita aktual di masyarakat. Aku ingin mencari kasus yang sedang menjadi perbincangan di Gwangju, dan yang muncul di portal pertama kali adalah ini? Untuk apa aku mengurus masalah pribadi rakyatku?"
Karena muak pun telinganya sakit bila terus mendengar Taehyung mengoceh, Jungkook akhirnya menjawab dengan mata yang fokus menatap ponsel yang ia pegang.
"Kenapa kau harus bertanya? Kehidupan pribadi seorang artis sudah dianggap makanan sehari-hari oleh media, sumber uang mereka ada di sana." Jungkook menaruh ponselnya di saku jas, "Itulah risiko menjadi publik figur."
Taehyung tidak menyanggah hal itu, yang menjadi masalah adalah berita yang bisa diselesaikan secara pribadi dan tertutup seperti ini harusnya disaring supaya tidak masuk ke dalam ranah dunia politik. Namun, orang-orang justru suka melihat berita seperti ini tersebar hingga membuatnya viral. Kalau Taehyung sendiri yang mengalami, ia akan tidak nyaman ketika kehidupan pribadinya jadi konsumsi publik.
