07. Flirtatious

10K 1.8K 1.2K
                                    

🎧Mr

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎧Mr. Chu - Apink

___________

Bangun pagi hari ini tidak terasa seperti bangun pagi sebelumnya yang suasananya menurut Jihan biasa-biasa saja. Jihan kurang tidur hari ini, tapi ia senang—senang karena ingat semalam ia dan suaminya ada kemajuan juga setelah seminggu lebih sudah menjadi pasangan sah.

Tidak sia-sia juga usaha Jihan kemarin walau terbilang nekat, setidaknya Jihan tahu kalau Jungkook juga ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa bersikap selayaknya pria pada Jihan. Sampai sekarang Jihan masih tersentuh akan ucapan suaminya kemarin, hanya satu kalimat namun mampu membuat Jihan merasa beruntung terlahir menjadi seorang wanita.

Bukan hanya itu saja, Jungkook juga sempat mencium pucuk kepalanya ketika ingin tidur. Hal itulah yang membuat Jihan jadi begadang sampai tengah malam dalam dekapan Jungkook, masih tak percaya dan senang sendiri. Tangannya juga kesemutan, karena tidak berani bergerak sepanjang malam. Takut kalau saja ia bergerak, pelukan itu akan terlepas.

Melupakan euforia yang ia alami semalam, Jihan melirik jam dinding di ruang makan menunjukkan pukul tujuh lebih beberapa menit. Itu adalah waktunya menghampiri Jungkook untuk menyiapkan keperluan berangkat kerjanya.

Semua berjalan seperti biasa sebelum Jihan membuka pintu kamarnya pelan dan di depan sana tepat sekali suaminya keluar dari kamar mandi hanya berlapiskan handuk setengah badan—dari pinggang sampai lutut. Pria itu menggosok wajahnya yang masih basah akan air menggunakan handuk yang ia lingkarkan di leher.

Apa Jihan masih bisa santai melihat pemandangan ini? Jelas tidak. Tidak mungkin. Ia benar-benar sedang tidak baik-baik saja sekarang. Tak mampu berkata apa-apa lantaran terlalu terkejut. Sebab bagaimana ia tidak mendadak jantungan melihat suaminya setengah telanjang berada di depannya. Apalagi satu objek yang agak rawan untuk dilihat di balik handuk putih itu membuatnya jadi berpikiran kotor. Timbulnya kelihatan sekali.

Jungkook sadar saat mendengar pintu kamarnya terbuka. Melihat Jihan mematung di ambang pintu dengan mata yang agak dilebarkan. Pria itu tersenyum, tipis sekali bahkan Jihan tidak melihat lengkungan di sudut bibir itu tersungging menahan rasa gemas.

Detik selanjutnya Jihan langsung mengerjap sebanyak mungkin, mengalihkan suasana. "A-aku akan balik lagi nanti." katanya buru-buru hendak menarik gagang pintu.

"Ambilkan pakaianku." Jungkook berkata tiba-tiba. Mumpung sudah ada di sini, jadi biar sekalian juga, 'kan. Begitu pikir Jungkook saat melihat Jihan ingin keluar kamar.

Suruhan suaminya adalah mutlak, tidak mungkin bagi Jihan menolak karena itu sudah kewajibannya setiap hari untuk mempersiapkan pakaian. Dengan derap langkah cepat namun terlihat tenang, Jihan berusaha mengabaikan suaminya yang berdiri di samping ranjang mengeringkan badan yang masih agak basah.

Dalam otak, Jihan terus berdoa dan mengumpat sekaligus. Tangannya nampak terburu-buru mengambil pakaian kerja Jungkook dari kemeja, celana, jas, kaus kaki beserta dalaman dan dasi di lemari pakaian. Ia tidak mau melihat suaminya telanjang di sini untuk mengenakan pakaian.

CheeseWhere stories live. Discover now