Choi Jungkook itu pintar, dermawan dan perlente. Sosoknya dikagumi sebagai wakil wali kota Gwangju. Tapi tak sedikit orang-orang membicarakan statusnya yang masih melajang di usianya yang sudah memasuki kepala tiga.
Pria itu harus mengakhiri status...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🎧Coffee-BTS
____________
Sesuai apa yang dikatakannya kemarin, pagi ini Jungkook telah bersiap-siap menuju ke rumah mertuanya. Hanya dalam rangka untuk mengunjungi keluarga Jihan, sudah lebih dari seminggu istrinya itu bersamanya, Jungkook pikir Jihan ingin ke sana untuk melepas rindunya bersama orang tua. Mumpung ia libur dan tak ada kerjaan juga, sekalian menikmati waktu berduaan dengan sang istri.
Jungkook tidak ingin Jihan lupa dengan keluarganya sendiri, meskipun semua kewajiban dan keperluan Jihan sudah dipegang olehnya sebagai suami dan pemimpin rumah tangga, ia harus tetap menjaga tali silaturahmi terhadap keluarga mertuanya. Jarak rumah Jungkook dengan keluarga mertuanya lumayan jauh, sebab itu ia berangkat agak pagi supaya lebih banyak menikmati waktu di sana.
Jaehan libur, jadi hari ini Jungkook yang menyetir mobil ditemani Jihan di sampingnya. Belum bisa berbasa-basi, jadi setengah jam perjalanan mereka hanya membahas apa saja oleh-oleh yang hendak dibawa ke rumah Jihan.
Kedatangan Jungkook disambut hangat oleh keluarga Jihan, pria itu datang sebagai menantu ke rumah keluarga Kim, ia bisa bersikap sebagaimana harusnya sesuai situasi saat itu. Orang tua Jihan nampak senang sekali Jungkook datang di sela waktu sibuknya bersama Jihan.
Jungkook beranjak duduk di ruang tamu ditemani ayah mertuanya. Menghabiskan topik pembicaraan ala laki-laki dari gurauan sampai ke hal serius, saat itu juga ada Namjun—kakak laki-laki Jihan yang ikut bergabung. Jungkook dan Namjun dari dulu memang akrab sebab bekerja di satu instansi yang bisa dibilang sama.
Dulu Namjun adalah seorang juru bicara Menteri Dalam Negeri Korsel, sekarang ia bekerja di bawah naungan kantor sipil daerah sebagai sekretaris. Awal mula Jungkook kenal dengan Namjun itu saat pelantikannya menjadi wakil wali kota, di sana Namjun yang menjadi seorang jubir turut ikut mendampingi Mendagri.
Persahabatan Namjun menjadi lebih dekat dikarenakan keluarga mereka saling kenal. Ayah Jungkook—Choi Sunggyu merupakan kawan karib ayah Namjun. Mereka dahulu sahabat yang tak bisa dipisahkan, sampai mereka sama-sama menikah dan berumah tangga, sempat hilang kontak. Namun kembali dipertemukan karena anak laki-laki mereka yang berteman di satu profesi.
"Sepertinya kau memperlakukan adikku dengan baik di sana." Namjun yang selesai mengobrol dengan ayahnya itu duduk di samping Jungkook dengan sorot mata yang menatap ke arah teras rumah—tempat Jihan dan Seyoung berada. "Kalian gugup kah?" Namjun menaikkan alisnya sekilas disertai senyum tipis.
"Sedikit. Tapi bisa diatasi." jawab Jungkook singkat.
Mungkin tak banyak yang tahu, asal mula kenapa pada akhirnya Jihan dan Jungkook menikah itu karena Namjun. Pria Kim itu jadi makcomblang atau perantara hubungan mereka. Namjun sejujurnya ingin kalau adiknya akrab dulu dengan Jungkook sebelum benar-benar serius, sebagai usaha awal mencoba untuk pendekatan.
