Choi Jungkook itu pintar, dermawan dan perlente. Sosoknya dikagumi sebagai wakil wali kota Gwangju. Tapi tak sedikit orang-orang membicarakan statusnya yang masih melajang di usianya yang sudah memasuki kepala tiga.
Pria itu harus mengakhiri status...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🎧 Sometimes - Britney Spears
____________
Nyonya Choi memasak seorang diri pagi ini di dapur, sebenarnya ia tidak pernah menuntut Jihan agar selalu membantunya mengerjakan tugas rumah. Namun karena kebiasaan setelah memiliki menantu setiap memasak di dapur tidak pernah sepi, Nyonya Choi jadi bertanya-tanya tentang menantunya yang belum turun dari kamarnya.
Tuan Choi juga sempat menanyakan keberadaan Jihan, sebab semua orang di sini tahu bahwa menantunya itu tipe orang yang morningperson. Selalu bangun di pagi hari apa pun keadaannya, jadi tentu saja pasangan Choi itu khawatir dengan keadaan Jihan yang belum muncul. Biasanya anak itu yang pertama kali bangun mendahului yang lain.
Baru saja Nyonya Choi hendak mencari Jihan, wanita itu sudah datang dengan gerak yang terburu-buru melangkah ke dapur. "Ibu maaf, Jihan terlambat bangun."
Wajahnya nampak suntuk dan kurang tidur, ditambah rambutnya belum disisir rapi dan agak berantakan. "Santai saja, Nak." Nyonya Choi memerhatikan air muka menantunya terlihat letih. "Jihan baik-baik saja? Suntuk sekali kelihatannya."
Jihan mengangguk seraya tertawa singkat untuk menepis kekhawatiran mertuanya. "Tidak apa-apa, Ibu. Jihan insomnia kemarin karena tidur sendirian." Katanya meyakinkan, padahal bukan itu alasannya.
"Kenapa tidak mengatakan pada Ibu kalau Jihan takut tidur sendiri? Ibu, 'kan bisa menemani Jihan. Ini Ibu harus menelepon Jungkook supaya pulang lebih cepat sepertinya." Candanya dan langsung dijawab gawat oleh Jihan.
"Tidak!" Wanita itu kaget, sadar telah memberi jawaban salah pada Nyonya Choi. "Jangan ditelepon." Malah Jihan takut kalau Jungkook pulang cepat-cepat.
Andai ia berani terus terang pada ibu mertuanya hal apa yang menyebabkan Jihan mengalami insomnia dadakan seperti ini, padahal ia termasuk orang yang tidak suka begadang. Alasannya agak memalukan untuk didengar.
Sepanjang malam, Jihan tidak bisa tidur tenang karena memikirkan persiapannya di hari ini apa saja selepas Jungkook pulang. Usai diberi maklumat yang mengandung makna ganda itu, Jihan tidak bisa berpikir jernih dan otaknya langsung berporos ke arah yang lain. Pun setelah diberi kalimat seperti itu, Jihan tidak sadar untuk bertanya tentang apa yang akan Jungkook lakukan setelah sampai di rumah, kenapa Jihan disuruh bersiap-siap? Terlampau syok, Jihan sampai termangu kemarin. Jadi panggilan itu selesai sekadarnya.
Berakhir seperti sekarang, di mana guratan lelah di kantung mata Jihan terlihat jelas. Ketika bangun tadi Jihan merasa pusing berkunang-kunang, pun suhu badannya terasa cukup hangat. Namun itu tidak membuat tanggung jawabnya pagi hari usai begitu saja, ia masih tetap melakukan kegiatannya seperti biasa.
Sarapan kali ini, Jihan tidak berselera untuk menikmatinya. Mengerjakan sesuatu selama di rumah pun Jihan kadang kurang fokus, sampai dikomentari mertuanya dan berakhir disuruh istirahat sebentar untuk mengurangi rasa kantuk yang masih ada karena insomnia, mungkin itu penyebab ketidakfokusan Jihan.
