04 = Sebuah Keanehan

1.2K 404 69
                                    

Setelah malam di mana Nic mengambil haknya sebagai seorang suami, ia tahu bahwa hubungannya dengan Daisy sudah tidak sama seperti di awal pernikahan. Dan Nic-lah yang membuat segalanya seperti itu. Sikap Nic pada Daisy perlahan berubah, dan ia mengatakan pada wanita itu untuk memperbaiki pernikahan mereka.

Daisy tidak perlu tahu bahwa semua itu hanyalah awal permainan yang akan dirancangnya. Bagi Nic, pernikahan mereka memang hanya ajang untuk membuat Gie menyadari bahwa saat menerima pernikahan dengan Hugo adalah sebuah kesalahan besar. Sayangnya perasaannya pada Gie membuat Nic tak bisa benar-benar mengabaikan wanita itu, jadi ia mengubah tujuannya menikahi Daisy. Nic ingin membalas sakit hatinya pada Hugo melalui Daisy dan ia akan membuat pria itu tak berkutik saat Daisy berada dalam kurungannya.

Nic pikir semuanya akan berjalan sangat mudah. Ia sudah membuat Daisy tak pernah lagi mendebatnya untuk tiap kalimat yang dikatakannya. Daisy juga tidak lagi terlihat selalu memperhatikan Hugo tiap mereka berada di tempat yang sama. Sialnya, Hugo justru membuatnya marah tiap kali Gie menceritakan bagaimana sikap dingin pria itu pada sang wanita. Nic marah, karena itu ia memutuskan untuk membuat Daisy jatuh cinta padanya. Akan Nic buat Hugo patah hati saat Daisy berlutut di bawah kakinya, tapi ia tidak akan menggubris wanita itu sedikit pun. Sama seperti yang Hugo lakukan pada Gie.

Setiap hari, Nic berperan aktif membuai Daisy dengan perhatian seolah sungguh-sungguh ingin menjalani pernikahan mereka dengan normal, padahal di saat yang sama ia tak pernah absen memberi perhatian pada Gie.

"Apa ada yang salah dengan makanannya?"

Kedua mata Nic mengerjap lambat saat mendengar pertanyaan tiba-tiba itu. Kepalanya menggeleng sambil memberi senyum tipis pada Daisy yang menatapnya dengan kernyitan kecil. "Sepertinya kau semakin pandai memasak," ucapnya, tidak ingin jujur tentang apa yang sedang dipikirkannya.

Nic merasa tidak mungkin menjelaskan pada Daisy bahwa pertemuannya dengan Hugo tadi lagi-lagi berujung saling melempar balasan sengit yang kali ini cukup membuatnya terganggu.

Kau pikir aku tidak tahu rencana menjijikkan apa yang ada di kepalamu untuk Daisy? Bukan dia yang akan hancur, Nic. Tapi kaulah yang akan bertekuk lutut di bawah kakinya.

Daisy mengulas senyum. "Itu karena kau sudah terbiasa merasakan masakan buatanku."

"Kau benar. Sepertinya, pernikahan kita memang berlangsung lebih baik dibanding sebelumnya."

"Tentu saja. Memang seharusnya seperti itu setelah usahamu berusaha selama berbulan-bulan ini, kan?"

Pertanyaan itu membuat Nic sempat terpaku. Nic bahkan bisa melihat Daisy begitu tenang menikmati makan malam tanpa merasa aneh setelah mengucapkan kalimat tadi. Apa Daisy memang sudah tahu tentang semua rencananya?

"Daisy..."

"Hm?" Daisy menggerakkan kepalanya untuk menatap ke arah Nic yang ternyata sedang memperhatikannya dengan lekat. "Ada apa denganmu?" tanyanya dengan kening mengerut.

"Menurutmu, bagaimana keadaan pernikahan kita beberapa tahun ke depan nanti?"

Daisy sempat tercenung mendapat pertanyaan mendadak itu. Tetapi Daisy justru mengerutkan kening seakan sedang berpikir keras.

Nic mendengkus melihat gestur yang ditunjukkan oleh Daisy. "Kupikir pertanyaanku tidak sesulit itu," gerutunya. Tetapi detik selanjutnya, Nic kembali tertegun mendengar tawa renyah yang dikeluarkan Daisy.

"Bukankah memang lebih baik kita jalani saja pernikahan ini sampai... entah berakhir seperti apa?"

Seharusnya Nic tidak perlu merasa tersinggung dengan kalimat itu. Karena sejak awal, ia tahu bahwa hubungan ini memang dikendalikan olehnya. Nic pikir melihat sikap Daisy yang seperti sudah menerima pernikahan mereka dan tak lagi menatap Hugo dengan cinta, ia sudah berhasil memengaruhi wanita itu. Tetapi melihat betapa tenangnya Daisy sekalipun sudah tahu bentuk pernikahan mereka, Nic jelas terganggu. "Ya, kau benar."

One Only [Completed] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora