TGIASH || °23° [AYA | ARKAN]

16.9K 1.2K 21
                                    

"percayalah, dibalik wajah polos milikku, terdapat begitu banyak rancangan rencana yang berbahaya."

🌼🌼🌼🌼

Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Arkan membuat Aya kembali menundukkan kepalanya.

"Aya belum lulus Gus." Gumam Aya pelan yang dapat didengarkan oleh Arkan.

Arkan tersenyum tipis dan kembali mengelus kepala Aya. "Gak papa kok, pasti saya tunggu." Sahut Arkan sambil menatap Aya yang menunduk.

Suasan perlahan menjadi canggung, untung saja seseorang berteriak diluar kamar Aya.

"YA! DIPANGGIL MAMI BUAT MAKAN!" Teriak sang abang yang tak lain adalah Athalla.

"IYA! NANTI AYA KELUAR!" Balas teriak Aya dari dalam kamar.

Merasa Athalla sudah meninggalkan kamarnya, dia mendongakkan kepalanya dan menatap Arkan.

"Gus jangan formal formal ngomong nya." Gumam Aya pelan yang dapat didengarkan oleh Arkan.

"Saya harus manggil kamu gimana?" Tanya Arkan Bingung. Sejujurnya dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun kecuali ibu dan adiknya, itu sebabnya dia sedikit canggung bersama Aya.

"Y-ya gitu Gus, Aya juga gak paham." Sahut Aya pelan sambil kembali menundukkan kepalanya.

"Sayang? Honey? Baby? Mommy? Atau apa?" Tanya Arkan beruntun. Aya semakin menundukkan kepalanya dan memilin pakaiannya.

Jujur saja, sekarang pipinya pasti sudah memerah. Ditambah lagi dia sudah merasakan hawa panas disekitarnya.

"B-bukan gitu Gus! Saya mau keluar aja." Setelah mengatakan hal itu, Aya bangkit dan melepaskan roknya. Dia kemudian berjalan keluar kamar meninggalkan Arkan yang terdiam.

"Ada yang salah?" Tanya Arkan pada dirinya sendiri. Dia kemudian bangkit sambil berfikir. Namun hanya sebentar, mengingat dirinya juga di panggil keluar.

🌼🌼🌼🌼

"Mami beneran mau pergi?" Tanya Aya pada Aleta yang sedang merapikan pakaian Arthur.

Aleta menolehkan kepalanya. "Iya sayang, cuma dua Minggu kok." Sahut Aleta, dia kemudian kembali merapikan pakaian Arthur.

"Lagian lo gak sendiri kok, ada kita bertiga nih." Celetuk Alea dibelakang Aleta bersama Athalla dan Areksa yang digendong Athalla.

"Ya kan tetap aja, Aya baru balik, masa kalian mau pergi?" Rengek Aya. Aleta dan Arthur menghela nafas panjang. Aya itu memang keras kepala, keras banget malahan!

"Maaf Aya, kita bener-bener lagi buru-buru, kita pamit ya assalamualaikum." Ucap Arthur dan pergi meninggalkan Aya.

"Mami juga, assalamualaikum Aya." Aleta kemudian menyusul Arthur sambil menenteng sebuah tas kecil.

"Gue mau nonton bareng Areksa." Ujar Athalla, setelah itu ia meninggalkan mereka di ruang tamu dan masuk ke kamarnya bersama Areksa.

"Gue keluar dulu, ada tugas bareng temen." Ucap Alea. Dia mengambil tasnya yang terletak di atas sofa di ruang tamu.

Aya mengerucutkan bibirnya. Dia jadi bingung harus melakukan apa. Namun hanya sebentar, setelah nya terdengar suara berat Arkan.

"Kamu mau keluar?" Tanya Arkan sambil menatap ragu kearah Aya. Mendengar hal tersebut, Aya menolehkan kepalanya.

"He'em, boleh. Mau kemana?" Sahut Aya sambil membalas tatapan Arkan. Dapat dilihatnya Arkan menggaruk tengkuknya.

"Ke pesantren dulu boleh gak? Aku mau ngambil baju." Ucap Arkan sambil menatap Aya.

Aya perlahan menganggukkan kepalanya. "Ayo!" Ajak Arkan sambil mengulurkan tangannya.

"Masa Aya gak ganti baju?" Tanya Aya bingung. Pasalnya, dia masih memakai baju gamis yang sama seperti tadi.

Arkan menarik kembali uluran tangannya. "Ya udah, kamu ganti baju dulu. Aku tunggu diluar." Ujar Arkan sambil meninggalkan Aya. Aya kemudian masuk ke kamarnya dan mulai mengganti pakaiannya.

🌼🌼🌼🌼

"Ayo!" Ajak Aya pada Arkan yang sedang berdiri di sebelah mobilnya. Dia hanya memakai kaos biasa dan celana berbahan kain berwarna hitam.

Aya memakai gamis biasa dengan warna hijau army dan dipadukan dengan jilbab yang ia lilitkan dilehernya.

Arkan menatap Aya dari atas kebawah. "Jilbabnya jangan dililit." Ucap Arkan sambil menatap datar Aya.

Aya mencebikkan bibirnya. "model tau gini." Bantah Aya sambil membalas tatapan Arkan.

"Wanita berpakaian sesuai dengan agama dan syariat nya, bukan karena fashion atau perkembangan jaman." Sahut Arkan masih dengan nada datarnya.

"Males tau, kalo harus ganti jilbab lagi."

"Ganti atau gak jadi pergi?" Ancam Arkan pada Aya. Aya mencebikkan bibirnya, namun tak ayal dia kembali melangkahkan kakinya kembali dan mengganti jilbabnya.

Tak butuh waktu lama Aya kembali keluar dengan jilbab berwarna senada dengan pakaian nya yang lebih besar.

"Ayo!" Ajak Aya sambil mencebikkan bibirnya. Dia masih kesal karena Arkan barusan.

Arkan yang melihat hal itu hanya terkekeh geli melihat tingkah Aya, dia kemudian dengan usil menarik bibir Aya yang manyun.

"Mau aku cium?" Goda Arkan pada Aya yang menepuk-nepuk pelan punggung tangan Arkan yang menarik bibirnya.

"Iwsh! Lwepwasin!" Aya masih mencoba menepuk-nepuk punggung tangan Arkan. Arkan hanya menatap Aya dengan kekehan geli.

Tak lama kemudian dia melepaskan tangannya, mengingat bahwa dirinya harus segera kembali kepesantren.

"Yaudah, ayo!" Arkan membukakan pintu mobilnya dan membiarkan Aya duduk di kursi penumpang.

Setelah memastikan Aya masuk dan memasang seatbelt, dia kemudian ikut masuk dan duduk di kursi pengemudi.

🌼🌼🌼🌼

PENDEK GAK GUYS?

GIMANA KABARNYA?
SEMOGA BAIK-BAIK AJA 😆

COME BACK LAGI BARENG RARA

KALI INI RARA KASIH TARGETNYA YA
GAK BANYAK KOK

TARGETNYA CUMA 90 VOTE + 100 COMMENT

BERHASIL?
JANGAN LUPA KABARIN 😉

TIM HAPPY END ➡️

TIM SAD END ➡️

SEE YOU AGAIN GUYS
BYE 👋

THE GIRLS INSYAF AND SECRET HUSBAND || End Where stories live. Discover now