TGIASH || °15° AYA X ARKAN

20.6K 1.6K 6
                                    

"anak perempuan adalah milik
Ayahnya Sampai dia menikah

Tetapi

Anak laki-laki adalah milik ibunya sampai dia tiada."

🍬🍬🍬

HAI GUYS 👋👋
RARA LAGI HAPPY KARENA TOTAL PEMBACA UDAH 3K KURANG LEBIH

KARENA RARA HAPPY, RARA UP DEH
RENCANANYA SIH NNT SEKITAR TANGGAL 15 APRIL

TAPI KARENA RARA LAGI HAPPY
RARA UP DEH

HAPPY READING GUYS

🌼🌼🌼🌼

"Kamu sibuk?" Tanya Arkan pada Aya yang berada dihadapannya. Mereka kini tengah berjalan menuju taman.

"Seperti yang Gus lihat, saya gabut." Sahut Aya sambil menendang pelan kerikil disekitarnya.

Tadi semenjak ditinggal Syila, tiba-tiba Arkan menariknya ke taman.

"Kamu tau kan tentang pernikahan tanpa kehadiran pengantin wanita." Tanya Arkan. Aya menolehkan kepalanya menatap Arkan, dia menautkan kedua alisnya.

"Aya tau, karena dalam syarat nikah itu ada empat kalo gak salah. Yang pertama itu harus ada wali dari pihak perempuan, yang kedua pengantin laki-laki nya, yang ketiga penghulu dan yang terakhir dua orang saksi." Sahut Aya.

"Bagaimana perasaan kamu ketika kamu tau, ternyata kamu adalah seorang istri?" Tanya Arkan kembali. Aya menatap Arkan dengan tatapan bingung.

"Gak tau juga, menurut Aya, kalo cowoknya baik dan memang jodoh Aya. In sya Allah Aya mau, sesuatu yang baik gak boleh ditolak kan?" Sahut Aya sambil menoleh kearah Arkan, Arkan tersenyum tipis.

"Athaya," panggil Arkan sambil menatap ke langit yang tidak terlalu terang. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 15.42, yang artinya sebentar lagi ashar.

Merasa namanya dipanggil, Aya menolehkan kepalanya dan menatap Arkan.

"Bagaimana perasaan kamu ketika kamu tau pria itu adalah orang yang disukai banyak wanita?"

"Maksudnya?" Ucap Aya sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Contohnya seorang gus seperti saya, banyak kaum hawa yang ingin menikahi saya, bagaimana jika orang seperti itu adalah suami mu nanti?" Ucap Arkan panjang lebar, dia tampak tidak peduli lagi dengan sifat dingin dan cuek yang sudah melekat pada dirinya.

"Bukan masalah besar, sebanyak apapun wanita disekitarnya, kalo hatinya udah ada yang diprioritaskan, gunanya wanita-wanita tersebut apa?" Sahut Aya. Tiba-tiba dia terpikir sesuatu.

"Kenapa Gus tiba-tiba menanyakan hal itu?"

"Ha? Gak ada, saya cuma penasaran aja," sahut Arkan. Aya mengangguk-anggukkan kepalanya pelan.

"Hampir aja ketauan," batin Arkan.

Arkan menolehkan kepalanya pelan, dia menatap kearah Aya yang sedang membuat pola abstrak di atas tanah dengan kakinya.

"Bosan?" Tanya Arkan pelan sambil menatap Aya. Merasa ada yang bicara, Aya mendongakkan kepalanya, menatap Arkan. Tak lama kemudian dia menganggukkan kepalanya pelan.

"Ke taman mau?" Tanya Arkan. Aya yang mendengar hal itu langsung menganggukkan kepalanya semangat.

"Ayo!" Aya bangkit dari duduknya dan berdiri sambil menatap Arkan.

Arkan tertawa pelan.
"Kamu mau ke taman pake baju itu?" Tanya Arkan sambil menatap Aya dari atas kebawah.

"Memang kenapa?" Tanya Aya sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Ngak bau? Dari tadi pagi kamu bantu-bantu umi," sahut Arkan.

"Ya udah, Gus tunggu disini! Aya mau ganti baju dulu." Setelah mengucapkan hal itu, Aya langsung berlari kearah asrama dan mengganti pakaiannya.

Arkan hanya menggelengkan kepalanya pelan, Dia kemudian menatap kearah langit.

"Semoga dia tidak ragu dengan diriku," gumam Arkan pelan.

Tiba-tiba Aya datang dari arah asrama. Dia menghampiri Arkan yang sedang duduk.

"Gus, boleh tolong suruh orang buat temenin Sella? Kasian dia sendiri, Syila juga lagi gak ada." Ucap Aya saat sudah berada dihadapan Arkan.

"Sebentar," setelah itu Arkan mengambil handphonenya dan mulai mengetikkan sesuatu.

Akbar 🐱

Assalamualaikum
Akbar
Abng mw bw Aya
Km tmnn Sella
Amanah Aya

Wa'alaikumsalam
Oke bang Arkan

Back

"Udah saya suruh," ucap Arkan sambil menatap Aya.

"Sama siapa gus suruh?" Sahut Aya sambil berjinjit untuk melihat  kepada siapa Arkan mengirim pesan.

Arkan langsung saja menyembunyikan handphone nya, dia memasukkan handphone nya kedalam saku celananya.

"Ayo, kita berangkat." Ucap Arkan. Aya lantas mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, dia berjalan dengan Arkan yang berdiri disebelah nya.

Saat di dalam perjalanan, Aya begitu menikmati nya. Pemandangan malam dengan cahaya yang tidak terlalu terang membuatnya sedikit indah dimata Aya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai ke tujuan, taman. Aya turun dan memberikan helmnya kepada Arkan, Arkan menerima helm tersebut dan memakirkan motornya kemudian mulai berjalan disebelah Aya.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Arkan tanpa menoleh kearah Aya yang ada disebelahnya.

Aya mendongakkan kepalanya setelah itu kembali menatap sekitar.

"Aya mau..... Itu," tunjuk Aya pada sebuah gerobak batagor. Arkan menganggukkan kepalanya kemudian dia menggandeng tangan Aya dan berjalan kearah gerobak tersebut.

"Gus duduk dulu, biar Aya yang pesen." Ucap Aya. Arkan hanya menganggukkan kepalanya pelan, dia kemudian duduk di kursi salah satu meja.

Aya kemudian pergi ke sang penjual dan memesankan makanan mereka.
Arkan mengeluarkan ponselnya dari saku celananya sambil menunggu Aya.

Tak butuh waktu lama, Aya kembali dengan sebuah nampan di tangan nya. Dia kemudian meletakkan nampan tersebut dan duduk disebelah Arkan.

"Ini Gus," ucap Aya sambil menyerahkan salah satu piring berisi batagor dengan bumbu kacang yang sedikit banyak.

"Kenapa bumbunya lebih banyak?" Tanya Arkan saat melihat miliknya yang memiliki bumbu lebih banyak dibandingkan milik Aya.

"Mira bilang Gus suka batagor kalo bumbu kacangnya banyak, jadi Aya minta bumbu lebih sama penjual nya." Sahut Aya.

Arkan diam-diam tersenyum tipis, dia kemudian menyimpan ponselnya dan memakan batagor miliknya.

🌼🌼🌼🌼

HAI GUYS
BALIK LAGI SAMA RARA

JUJUR RARA GAK TAU MAU UP KAPAN LAGI

YANG PENTING KALIAN SABAR YA
MAKASIH GUYS

KALI INI RARA CUMA PENGEN DAPET 30 FOLLOWERS + 40 VOTE AJA DEH

KALO UDAH BERHASIL MENCAPAI TARGET, RARA BAKAL LANGSUNG UP
KALO GAK, RARA GAK BAKAL UP.

SEE YOU AGAIN
BYE 👋

THE GIRLS INSYAF AND SECRET HUSBAND || End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang