"Sana balik ke tempat lo, Nona Rose lagi ada tamu kayanya bentar lagi keliling"

"Tumben banget ada tamu? Terakhir ada tamu kapan ya?" Tanya Inara.

"Nggak tau, kayanya tamunya mahasiswa mau magang atau minta sumbangan. Soalnya di liat masih bocil bocil gitu"

"Cowok?" Tanya Thea dengan semangat, zio mengangguk membenarkan.

Baru juga Thea mau siap siap pergi dari sana ruangan Nona Rose yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dari tempat Inara terbuka menampilkan sosok Nona Rose dan dua laki laki yang memang seperti mahasiswa. Mereka berjalan mendekat ke arah team Inara. Thea yang kaget jadi memilih duduk kembali di meja sebelah Inara yang kebetulan kosong karena Kintara sedang tidak masuk.

"Nah ini team development product w32 kami, kalo kita jadi kerjasama kalian akan kerjasamanya dengan mereka" Tubuh Nona Rose bergeser sedikit membiarkan tamunya melihat dengan jelas team marketing kebanggaannya.

"Anjirt---" Inara segera menutup mulutnya kaget saat melihat sosok tamu yang seperti sangat familiar baginya. Ada tiga orang disana. Dua laki laki dan satu perempuan, tapi salah satu dari laki laki tersebut adalah Davin. Sosok yang akhir akhir ini sering Inara temui.

Entah Davin sadar atau tidak dengan keberadaan Inara tapi Davin tidak memberikannya respon apapun. Jangankan memberi respon tersenyum ke arah Inara pun sepertinya enggan. Davin dia ajak berkeliling lagi oleh Nona Rose meninggalkan tempat Inara.

"Ra bukannya itu cowok lo?" Tanya Thea kaget.

"Ko bisa si brondong nggak nyapa lo?" Tanya Thea lagi penasaran.

"Au ah masih marah kali sama gue" Jawab Inara acuh.

"Gara gara Arka sama Friska?" Inara mengangguk.

"Ya wajar sih dia marah"

"Ko lo jadi belain dia sih ya"

"Ya lo pikir aja Inara si Davin pasti sakit hati pas lo terima tawaran Arka dan Friska buat ngurusin pernikahannya, secara otomatis lo itu pasti bakal terus ketemu Arka. Kalo lo tiap hari ketemu Arka gimana lo mau move on yang ada lo malah jadi pelakor diantara Arka dan Friska. Disini lo nggak mikirin hati pacar lo sendiri"

"Dia bukan pacar gue"

"Inara punya pacar?" Tanya Zio tiba tiba.

"Kepo" Balas Thea lalu izin pergi kembali ke tempatnya.

Sepanjang hari Inara terlihat bad mood semuanya di mulai dari pertemuan Inara dengan Davin di kantornya dan sikap laki laki itu yang sok acuh padanya. Inara juga sempat mengirimkan pesan pada Davin menanyakan tujuan laki laki itu berada di sini tapi sampai sekarang belum ada balasan apa pun. Bukan cuman itu ketika makan siang pun Inara bertemu lagi Davin di Cafe sekitar kantor tapi sikap Davin tetap saja sama.

Beberapa menit menjelang jam pulang Inara sudah membereskan barang  barangnya. Dia sangat ingin segera sampai di rumah dan berendam air panas untuk mengembalikan moodnya yang sudah rusak dan begitu jam sudah menunjukannya jam pulang Inara langsung bergegas pulang.

"Ra sorry nggak bisa kasih lo tebengan gue di suruh jemput ade gue dulu" Ucap Thea merasa bersalah masalahnya tadi dia dan Inara sudah berencana akan pulang bersama sambil gosip gosip di rumah Inara.

"It's okay gue pulang naik ojol aja" Merogoh handphone dan segera memesan ojek online.

"Bentar ra.." Jari tangan Inara terdiam mengikuti ucapan Thea

One Night Change ItWhere stories live. Discover now