Selamat datang dan selamat tinggal. Sttt. Hanya kami yang berhak mengatakan itu selama kamu berada disini.
―――HEKSA―――
"Sebuah kabar yang telah dinantikan datang dari SMA Binar Berlian dengan hasil pengumuman peringkat paralel ujian akhir semester 1 angkatan 20. Dengan Sheirra Queisha sang pemimpin peringkat MIPA, Qiana Azalea memimpin peringkat dari IPA, Zennaya Nachelle memimpin peringkat dari IPS, dan Fauzan Maulana memimpin peringkat Bahasa. Tidak berbeda jauh dari hasil try out mandiri terakhir yang diselenggarakan sebelum―"
"Kenapa dimatiin?"
Tanya Lexa yang langsung beralih pada cewek disebelahnya.
Anastasia Alexa Kiera―Lexa.
Atau yang kerap kali juga dijuluki.. si pemilik mata tajam. Atau hanya saja dirinya yang tak berminat menatap orang-orang dengan ramah.
Pemilik rambut panjang yang baru-baru ini berubah menjadi pirang. Ia menatap cewek disampingnya dengan bingung. Dengan iris hitam pekat, bibir merona alami yang sewaktu-waktu mampu mematikan seperti obat pembasmi nyamuk, disertai ucapan-ucapan pedas seperti penjepit tikus yang selalu tepat pada mangsanya. Ah, lupakan tipu daya wajah manisnya. Karena tanpa aba-aba, bisa saja ia melesatkan tinjuannya yang mampu membogem lawan sampai mengaduh, mengerang, mimisan. Atau mau coba simulasi hilang nyawa?
Jadi, jangan mau tertipu dengan seberapa menawannya nama dan wajah si empu. Karena dia sangar.
Si jurnalistik unggulan sekaligus juara taekwondo nasional dengan sabuk hitam. Ya, lebih baik minggir daripada nama terlampir di daftar pasien rumah sakit.
"Feeling gue gak enak. Siapa lagi, ya, yang bakal gak terima sama gue karena hasil peringkat paralel tahun ini?" Jawab cewek berambut hampir sepinggang dengan remot televisi ditangannya.
Sheirra Queisha Nazhifa―Sheirra.
Pemilik hati lembut yang masih mau-maunya mikirin omongan orang.
Kulit putih, hidung mancung, bibir pink alami, bulu mata panjang nan lentik. Cantik. Jelas satu kata yang cocok.
Primadona SMA Binar Berlian dengan otak secemerlang masa depan bangsa.
Sheirra melebihi kata pintar. Cerdas. Genius. Serangkai peringkat dan olimpiade sukses ia peroleh membuat berbagai macam piala, sertifikat, dan medali dijajakan dengan rapi dikamarnya.
Membuat satu sekolah mengaku telak bahwa ia merupakan siswi terpintar.
"Mikirin banget deh, lo. Tenang aja, ada kita. Gak usah kepikiran yang macem-macem," balas Lexa.
"Iya. Lagian kalau ada yang berani nyentuh lo seujung kuku pun, urusannya sama kita. Gue terlebih,"
Ucap cowok bertubuh tegap tinggi, suara dingin, tangan kekar, dan alis tebal.
Namun suara dingin itu adalah suara yang paling jarang terdengar, atau paling akhir dengan cukup satu kata saja.
Haluan para siswi-siswi SMA Binar Berlian itu hanya akan berbicara panjang jika menyangkut satu nama; Sheirra.
Dan dia adalah, Kaiven Aldaren―Kai. Putra tunggal dari pemimpin salah satu perusahaan tambang besar Indonesia yang juga dilahirkan oleh seorang wanita karismatik yang dikenal sebagai designer internasional.
YOU ARE READING
HEKSA
Teen Fiction"Jangankan mereka, kami sendiri juga tidak tahu kenyataan-kenyataan yang selama ini bungkam dalam hidup kami." __________________ HEKSA, artinya 6. Terjemahan bahasa Yunani yang orang-orang lemparkan pada 6 pilar genius SMA Binar Berlian yang sudah...
