Chapter 17 : Tewas

35 32 6
                                    

 Sinar surya yang mulai menyoroti dunia mampu membangunkan Vanya dari tidur nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sinar surya yang mulai menyoroti dunia mampu membangunkan Vanya dari tidur nya. Dia segera nenuju kamar Nevin tak ingat dengan kejadian semalam.
"Nevin,bangun nak! Sekolah!"
Ucap Vanya ketika sudah berada dikamar Nevin. Air mata langsung membasahi pipinya,dan dia ingat dengan kejadian semalam.
"Nevin? Kamu dimana nak?"
Teriak Vanya dan berhasil membuat Gavin panik. Dengan segera Gavin menenangkan ibu nya yang sedang frustasi.
)Tempat Lain
         Ceklek.....
  Suara pintu utama sebuah ruangan telah dibuka,kedua orang yang memakai baju seragam mulai mengontrol semua ruangan. Namun mereka terkejut ketika mendapati seseorang yang sedang terbaring dilumuri dengan darah yang sangat banyak.Mereka sangat terkejut.
"Siapa dia?" Kok bisa ada disini?"
"Ini pengunjung yang semalam kan? Pasti ada identitasnya!"
  Lalu salah seorang diantara mereka mulai mencari identitas korban tersebut dari dompet nya. Kemudian sebagai bukti, mereka mengambil sebuah rekaman video dari CCTV.Untuk dilaporkan pada polisi dan keluarga korban.
               •
)Hospital
  Sesudah mendapatkan bukti tentang identitas Nevin, penjaga tersebut membawa Nevin ke hospital dan segera mengabari keluarganya. Vanya langsung panik ketika mendengar kabar dari penjaga itu. Dengan segera Vanya dan Gavin melaju menuju hospital. Sesampainya disana,mereka di sambut oleh dua orang yang menolong Nevin. Tanpa berbasa- basi,kedua penjaga tersebut menjelaskan dan memberikan bukti dari rekaman CCTVyang memperlihatkan dengan jelas makhluk halus yang mengincar Nevin. Tangisan Vanya pecah ketika ia melihat makhluk itu membelah dada Nevin begitu lebar. Vanya sudah tak tahan melihat bukti nyata itu. Merasa makhluk yang dilihatnya tak asing,Gavin baru ingat bahwa sosok inilah yang membuat ayahnya koma sampai sekarang. Sosok itu menghala ngi jalan,dan membuat Nicholas terkejut lalu membanting stir. Mungkin sosok itu mempunya dendam pada keluarganya,fikir Gavin.
       Ceklek........
  Ketika mereka mendengar suara itu,sontak Vanya dan Gavin segera bangkit dari duduknya dan menghampiri dokter dengan raut wajah penuh kecemasan.
"Gimana keadaan anak saya dok?"
"Mohon maap dari kami,bu! Kondisi anak ibu sangat kritis,dia koma untuk beberapa waktu karena lukanya sangat parah  dan dia kehilangan organ hatinya. Saya harap ibu segera mendapatkan pendonor untuk anak ibu. Karena sekarang nyawanya dalam bahaya antara hidup dan mati!"
Jelas dokter panjang lebar membuat Vanya lemas. Belum juga Nicholas sadar dari koma nya,tapi Nevin malah koma menyusul ayahnya. Lagian Mana mungkin ada orang yang rela mendonorkan hatinya untuk Nevin? Itu organ hanya ada satu dalam diri setiap orang. Fikir Vanya yang terbang ke segala arah memikirkan nasib putra bungsunya. Jika Vanya mendonorkan hatinya,siapa yang akan mengurus keluarga nanti? Tapi ia pun tak rela melihat kondisi Nevin yang terbaring lemah diatas ranjang hospital.
               •
•)In the School
  Merasa ada yang kehilangan dari salah satu temannya,Sheva mencoba menghubungi Vanya menanyakan kabar Nevin yang sudah enam bulan menghilang. Betapa terkejutnya ia mengetahui hal yang terjadi pada sahabatnya itu. Begitupun dengan Shandra,semenjak Nevin menghilang beberapa bulan kebelakang,hari-harinya sangqt tak nyaman tuk dilalui. Shandra terus saja mencari tahu lewat Sheva tentang keberadaan Nevin. Dan betapa terkejutnya dia ketika mengeta hui keadaan Nevin sebenarnya.
               •
"Udah Shan,jangan nangis terus! Mata lo udah sipit banget tahu!".
Ucap Via menenangkan Shandra. Dia adalah murid baru semenjak Nevin menghilang selama kurang lebih enam bulan. Dia berteman baik dengan Shandra,yang selalu menceritakan Nevin. Dan sampai sekarang Via belum mengetahui sosok seorang Nevin. Sungguh,ia sangat tak tega melihat Shandra yang terus bersedih.

 Sungguh,ia sangat tak tega melihat Shandra yang terus bersedih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bad GangsterWhere stories live. Discover now