Chapter 7 : Pembuktian

41 43 2
                                    

 

Disuasana pagi yang mulai tersorot oleh sinar mentari, mampu membangunkan sebagian penghuni bumi tapi tidak bagi Nevin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Disuasana pagi yang mulai tersorot oleh sinar mentari, mampu membangunkan sebagian penghuni bumi tapi tidak bagi Nevin. Di alam bawah sadarnya, dia berteriak begitu keras meminta tolong kepada siapa saja. Tapj sayang tidak ada yang membantu. Tanpa Nevin sadari,sebenarnya Nicholas terus menemani dari malam. Merasa ada yang tak beres dengan putra bungsunya, Nicholas berusaha dengan berbagai cara membangunkan Nevin. Tak lama kemudian,Nevin pun berhasil tersadar. Dia bangun dengan wajah penuh ketakutan dan langsung duduk. Badannya pun dipenuhi dengan keringat dingin. Sontak Nicholas segera menenangkan Nevin.
"Nevin sadar,Nev!". Nicholas mengusap lembut punggung Nevin
"Huft...huh...huft..."
               .
   Nevin tak menjawab apapun, yang terdengar hanyalah suara hembusan nafas yang tidak beraturan. Nicholas segera memberi minuman pada Nevin berharap ia bisa teng.
"Badan kamu panas banget! Istirahat lagi aja,ya!" Ucap Nicholas khawatir
"I..iiyaa. ta..tapii.. Nev.. vin maa..u ke wc du..lu..".
  Nicholas hanya mengangguk mengizinkan,dan Nevin segera menuju wc. Namun apa yang terjadi?
       Prayy........
  Terdengar dengan sangat jelas suara vas bunga yang lecah dari dalam wc. Dengan segera,Nicholas menghampiri putranya itu. Ketika pintu dibuka,terlihat jelas Nevin yang sedang duduk ketakutan sambil memeluk lututnya. Keringat dingin keluar lagi, disertai air matanya yang turun begitu deras. Dengan seera Nicholas membawa Nevin menuju tempat tidurnya lagi. Ketika Nevin sudah mulai tenang,Nicholas mencoba bertanya apa yang terjadi pada nya. Ternyata,Nevin diteror secara nyata oleh makhlul uang tak kasap mata. Ketika Nevin menutup pintu wc,ada sosok hitam datang menghampirinya. Sosok itu terus mendekati Nevin sehingga dia tidak bisa lagi bererak karena terhalang oleh tembok. Hingga akhirnya sosok hitam itumencekik leher Nevin sangat kuat sampai dia merengek kesakitan,dan ada tanda memar pada leher Nevin. Ia tak tinggal diam,Nevin mencoba melakuka perlawanan tapi usahanya sia-sia. Dia gagal! Tubuhnya mulai melemas lagi.
  Nicholas merasa heran mengapa Nevin sangat berani membuka mata batinnya. Dengan sangat rinci Nevinpun menjelaskan apa alasannya. Belum juga satu hari Nevin hidup bersama mata batin,dia sudah tak kuat dengan semua teror dari para devil. Ingin rasanya Nevin menutup kembali mata batin itu,tapi ia juga masih penasaran dengan pameran yang dijuluki devil castle. Sebelum Nevin tidur,Nicholas menyuapinya terlebih dahulu dan menyuruh Nevin untuk menutup mata batinnya. Tapi Nevin tetap menolak,ada satu ambisi lagi yang belum tercapai.
*Sick
  Saat waktu breakfast tiba, semuanya sudah berkumpul kecuali Nevin. Membuat mereka heran kenapa Nevin belum juga keluar dari kamarnya.
"Nevin mana?" Tanya Gavin membuka pertanyaan
"Oh,iya. Dia sakit"
"Sakit?" Vanya tak percaya dengan jawaban dari Nicholas.
  Lalu ia pun menceritaka  hal yang terjadi pada Nevin. Sungguh Vanya dan Gavin tak percaya jika Nevin telah membuka mata batinnya .
*School
  Saat bel masuk telah berbunyi,Sheva heran mengapa Nevin belum juga datang. Dia belum pernah datang terlambat. Sebelum guru tiba,Sheva mengecek terlebih dahulu handphonenya berharal ada kabar dari Nevin. Dan ternyata itu benar.
              •
    •Chatting
           Nevin Kwan Adsit
         Pagi Sheva,maaf       
         ganggu.Ini dari tante 
         Vanya,tante cuma mau
         ngasih kabar bahwa
         Nevin sekarang gak
         bisa sekolah dulu.Dia
         Sakit,badannya panas
         banget. Tolong izinin
         Nevin,ya! Makasih 
         Sheva!.
Sheva
Iya tante,siap.
Cepet sembuh ya
buat Nevin!
               •
  Sontak Sheva terkejut menerima pesan itu,dia langsung teringat dengan ambisi Nevin yang ingin membuka mata batinnya. Apakah dia sudah melakukan itu? Dan sekarang dia sakit karena reaksi dari alam barunya? Sejuh inikah ambisi Nevin? Sheva begitu tidak setuju dengan keputusan Nevin,dia merasa bersalah karena terus saja menceritakan hal mistis pada saat dipameran kemarin.
*Break
  Saat istirahat tiba,Shandra heran mengapa ia tak melihat Nevin dari tadi. Kemana dia? Dengan segera,Shandra menuju halaman belakang berharap Nevin ada disana. Tapi nihil! Tidak ada siapapun disana. Shandra segera mencari keberadaan Sheva si most wanted,teman dekat Nevin.
              •
"Shev,Nevin mana?" Tanya Shandra to the point saat bertemu Sheva di koridor
"Dia gak masuk karena sakit".
"Sakit apa?"
"Kata tante Vanya sih demam".
Shandra diam seketika itu juga. Pantas saja Nevin dari tadi tidak ada,ternyata dia sakit.
"Woy!Jangan ngelamun lo!"
Sheva membuyarkan lamunan Shandra yang sedang berangan begitu jauh.
"Shev,nanti lo mau jenguk Nevin kan? Gue ikut ya? Pliss"
Sheva tak langsung menjawab, dia berfikir terlebih dahulu. Jika Shandra ikut,pasti dia akan tahu keadaan Nevin yang sebenarnya. Tapi jika dia menolak,pasti Shandra akan ikut sedih.
"Em...i..iya deh boleh".
              •
*Adsit Home
      Tok.....
         Tok.......
            Tok........
Disuasana siang hari ini, keluarga Adsit kedatangan dua tamu agung yaitu Sheva dan Shandra. Dengan segera,Vanya mengajak mereka masuk. Tanpa berbasa-basi,Sheva meminta izin untuk bertemu Nevin begitupun Shandra.
  Sesampainya dikamar Nevin, mereka terkejut melihat kamar yang begitu berantakan ditambah kodisi Nevin yang tak beraturan. Rambutnya berantakan,sungguh seperti orang gila.
  "Mr.X?"
  Tidak ada reaksi apapun dari Nevin. Dia terus melamun dengan penuh tatapan kosong. Shandra semakin tak faham dengan apa yang terjadi pada Nevin.
"Jauh-jauh lo dari sini!"
               •
         Prayy.....
  Teriak Nevin begitu keras dan membantingkan gelas ke sembarang arah,mereka semakin bingung. Lalu datanglah Vanya menyadarkan Nevin.
"Ada apa Nevin? Sadar,nak! Tuh lihat! Ada teman kamu,jangan dicuekin mulu!".
Vanya segera memeluk Nevin begitu erat,dan ia pun mulai tersadar.
"Nevin? Lo sadarkan?"
Shandra mencoba bertanya pada Nevin,dan dia hanya mengangguk lesu.
"Kalau gitu,tante tinggal dulu,ya?". Ucap Vanya berlalu dari hadapan mereka.
"Nev?" Ucap Sheva
"Apa?"
"Lo serius udah ngelakuin ambisi lo?" Tanya Sheva memastikan.
"Udah,dan ini buktinya!"
"Gila lo! Pasti lo udah bersahabatkan sama para devil itu? Sepenasaran apa sih sama mereka? Sampai-sampai lo ngebuka mata batin segala!" Oceh Sheva tak setuju dengan keputisan Nevin.
"Gue belum sepenuhnya bersahabat sama mereka,bahkan sebagiannya masih ada yang suka neror gue. Dan gue bakal cari tahu tentang devil castle yang ada di pameran kemarin!"
"Tapi keputusan lo salah, Mr.X! Gak kaya gini jauga caranya!" Sheva semakin panik
"Terua? Gimana? Udah lah! Semuanya udah terlanjur!".
              •
   Ketika dua sejoli itu masih sibuk berdebat,disana Shandra merasa tak faham dengan topik percakapan mereka. Dia tak berani tul bertanya,dan memilih tuk diam yang mungkin akan lebih baik.








   Assalamualaikum.... halo gaesss... Maaf ya kalau semakin hari chapternya semakin gak nyambung... yang intinya jangan lupa comment! Thanks,wassalamualaikum

 yang intinya jangan lupa comment! Thanks,wassalamualaikum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bad GangsterWhere stories live. Discover now