#01

37.1K 680 26
                                    

Inara meraih kembali gelas berisikan minuman beralkohol itu, ini gelas yang entah ke berapa kalinya dia minum. Thea sebagai sahabat dari Inara hanya menggeleng saja melihat kelakuan temannya yang seperti itu. Jarang jarang Inara meminumnya sebanyak itu, dia bukan pencinta alkohol bahkan toleransinya terhadap alkohol lumayan kecil. Tapi Thea mengerti jika Inara mengajaknya ke club dan minum banyak berarti masalah yang di hadapi temannya itu cukup berat.

Inara Pricilla gadis berumur dua puluh lima tahun ini sudah lama ia putuskan untuk tinggal sendiri di Jakarta semenjak dirinya bekerja di salah satu brand pakaian terkenal. Dia sudah mengabdikan dirinya hampir 4 tahun lamanya. Bukan karena Inara betah kerja di sana tapi karena banyaknya pengangguran di Indonesia terutama di jaman sekarang. Jika Inara memutuskan untuk mencari pekerjaan lainnya. Kasian para pengangguran peluang mereka bekerja semakin kecil. Maka Inara lebih menghargai pekerjaannya meski kadang dirinya sering di buat naik pitam oleh sang bos.

Hari ini semua presentasi ide Inara di tolak mentah oleh sang bos, bukan sekali dua kali si bos menolak idenya tapi kali ini di tambah hinaan yang menyudut seorang Inara. Kata kata yang tidak pantas di lontarkan seorang atasan kampungan, katro, bodoh, tidak punya otak dan lain sebagainya.

"Anak lulusan matematika mana mengerti hal seperti ini"

"Saya heran kenapa kamu bisa kerja di tempat saya"

"Cuman segini ide kamu hah?"

"Dari dulu ide kamu nggak ada kemajuan gini gini aja terlalu kampungan sama kaya kamu"

"Kamu itu terlalu katro makanya ide kamu jelek semua coba open minded liat keluar sana, masa sih otak kamu nggak bisa ngasih ide bagus sedikit pun"

"Kamu itu bodoh ya, ide kamu kaya gini tuh udah banyak yang pake"

"Ck. INARA! gunakan otak kamu, kamu nggak punya otak hah? ide kamu cuman segini"

Tapi yang membuat Inara kesal adalah setelah mengomeli Inara habis habisan atasannya itu tetap akan memakai semua idenya untuk mempromosikan brand mereka. Makanya hari ini Inara benar benar kesal dengan Nona Rose alias sang bos. Bukan cuman itu hari ini kepala Inara di buat pusing lagi dengan ulah sang ibu yang mendadak menelponnya dan memberitahukan pada anaknya itu bahwa dia sedang sakit karena terus kepikiran ingin gendong cucu dari Inara. Selain itu ibu juga menceritakan bahwa tadi pagi ayahnya juga bermimpi menggendong bayi lucu mirip Inara. Tenang Inara sadar ko itu cuman akal akalan sang ibu yang menyuruhnya cepat menikah yang ujung ujungnya ibu Inara akan mengenalkan seorang pria anak temannya pada Inara.

Di kira masalah Inara hari ini hanya sampai disitu, tidak. Sedang pusing pusingnya dia dapat notifikasi chat dari gebetannya, yang tiba tiba mengirimkan undangan pertunangannya dengan kekasihnya. Sesak? Iya lah, Inara mencintai Arka sudah lama sekali semenjak dirinya dan keluarga pindah rumah ke pinggir rumah Arka itu sekitar 6 tahun yang lalu. Cintanya pada Arka hanya cinta bertepuk sebelah tangan, Arka tidak pernah membalas sedikitpun perasaan Inara. Karena Arka hanya menganggapnya sebagai seorang adik. Arka sering gonta ganti cewek tapi tidak ada nama Inara tidak pernah menjadi kandidatnya sama sekali.

Kadang dia berpikir sejelek itukan dia sampai Arka sepertinya enggan menatapnya sebagai perempuan. Di lihat lihat wajahnya putih bersih tidak ada bekas jerawat. Bibir Inara juga tebal tidak kalah dengan Megan Fox yang Inara yakin bibirnya ini cipokable walaupun Inara belum pernah merasakannya sendiri. Badan? Tinggi normal ukuran payudara normal tidak terlalu besar tidak tepos juga. Pantatnya lumayan berisi remasable kalau kata Inara. Lalu apa lagi kurus? Ya Inara terlalu kurus berat badannya selalu kurang dari berat normalnya mungkin ini gara gara stres bekerja dengan Nona Rose.

One Night Change ItWhere stories live. Discover now