[Spin-off Secret Message] [Mature Story⚠️] [Romance-Action]
"She's too dazzle, even though she just the lost puzzle."
Akibat rasa ingin tahu yang besar, membawa FERNANDO MAVERICK PETERSON jatuh ke lubang gelap. Ketika rahasia terungkap, Fernando mer...
Halo, kalian apa kabar? Lagi-lagi update lewat tengah malam. Gapapa, ya? Udah biasa hehehe. Btw untuk update selanjutnya mungkin ngga bisa dalam waktu dekat, karena aku lagi di luar kota. Mohon dimaklumi author yang suka ngaret ini.
HAPPY READING!
A million miles away, I feel you with me. For now, our love will live inside my mind.
Jonas Blue, Why Don't We - Don't Wake Me Up
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Klaus Westenberg's Residence, Turin, Piedmont, Italy.
"Teresa."
"Brooklyn."
Kelopak mata Gracelyn langsung terbuka lebar di kala suara halus itu memenuhi kepalanya. Lima hari setelah kepulangannya dari Bolzano, tidak pernah satu malam pun Gracelyn lewati tanpa adanya mimpi buruk. Puncaknya adalah kemarin dan hari ini. Gracelyn melihat Fernando dan Teresa menikah, kemudian bercinta di dalam mimpinya.
Punggung tangan Gracelyn terangkat guna menyentuh keningnya. Tidak panas. Demamnya sudah benar-benar hilang, tetapi mengapa tidak dengan mimpi sialan itu?
Gracelyn bangkit dari tempat tidur, melangkah menuju sudut ruangan di mana terdapat cermin berukuran besar. Setelah banyak hal yang ia lalu dalam kurun waktu kurang dari satu minggu, rupanya tidak ada perubahan besar yang terjadi pada dirinya. Kehidupannya masih terus berjalan dan akan selalu seperti itu. Mungkin hanya ada mata sembab, hatinya yang belum siap untuk menghadapi realita, serta kabar Fernando yang selalu ia pertanyakan.
Setelah pengakuan yang dibuat oleh lelaki itu, Gracelyn tak lantas membencinya. Mustahil. Hatinya memang sedikit terluka, tetapi perasaan Gracelyn untuknya masih sangat utuh seperti sediakala.
Ingatan Gracelyn masih merekam dengan jelas bagaimana Fernando bersimpuh dan meminta maaf di hadapannya. Hari itu Gracelyn masih mementingkan egonya. Ia sampai tak menoleh walau suara Fernando sudah berubah parau. Beruntung sekali itu tidak bertahan lama. Perasaan Gracelyn berangsur membaik setelah ia berpikir dengan kepala dingin.
