‗ ❍ ³⁰, ᴀʟᴀꜱᴀɴ ᴅɪ ᴊᴏᴅᴏʜᴋᴀɴ

265 51 119
                                    

Ini masih part-nya jaehee ya guys, part-nya Judhi nanti nyusul. Semoga suka😽♥

Happy reading ayanggggggggg
-jungwon said

Tuh udah disemangati sama uwon fiksi, wkwkw.
Chico said

Jaehee membuka kedua matanya saat matahari sudah berada ditempatnya, ia mengusap kepalanya yang terasa pening akibat malam tadi, meminum bir yang terlalu banyak sampai ia tidak sadarkan dirinya.

Jaehee menoleh kearah jam weker yang berada diatas nakas sebelah kasur Jaehee, jam sekarang menunjukkan pukul setengah enam pagi. Jaehee berjalan kearah kamar mandi setelah ia membawa handuk serta baju seragamnya.

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit untuk dirinya bersiap pergi ke sekolah, Jaehee berjalan kelantai bawah, terlihat dari arah meja makan ada kedua orang tua Jaehee tengah sarapan dengan seorang cowok yang memakai baju seragam yang sama dengan Jaehee, Jaehee mengerutkan keningnya, siapakah lelaki itu?

Jaehee tidak memperdulikan itu semua, Jaehee berjalan melewati meja makan yang disana ada kedua orang tuanya dengan satu lelaki yang ikut bergabung disana, Jaehee malas kalau harus bertemu kedua orang tuanya itu.

"Sayang, sarapan dulu yu sini bareng sama Daehyeon"Ajak mama nya.

Jaehee mendengus sebal, ternyata cowok yang berada dimeja makan bersama kedua orang tuanya adalah Daehyeon, kenapa cowok itu bisa berada di rumah Jaehee? Mau apa dia?

"Jaehee sarapan nya di sekolah aja "Jawab Jaehee lalu ia melangkahkan kakinya, mama nya buru buru menghampiri anaknya yang akan membuka pintu luar.

"Sayang, papa mau ngomong sebentar sama kamu, kamu kesana dulu yu"Ucap mama nya, Jaehee merotasi bola matanya, mau ngomong apa lagi papa nya kepada Jaehee? Pastinya juga papa nya mau memarahi Jaehee saja karena Jaehee sering keluar rumah dan selalu pulang malam.

Jaehee hanya diam.

"Ini penting, nak. Kamu dengerin dulu yah yang mau papa omongin ke kamu, yu sekarang kita kesana"Ajak maka nya lalu ia menggandeng tangan anaknya menuju meja makan.

"Sarapan dulu yah, mama gak mau kalo kamu sakit sayang"Ucap mama nya yang akan menyimpan roti yang sudah diolesi dengan selai diatasnya kepiring yang berada dihadapan Jaehee, Jaehee menggelengkan kepalanya.

"Gak usah, nanti aja"Jawab Jaehee singkat, mama nya menganggukkan kepalanya lalu mengembalikan roti yang ia akan simpan di piring itu kepada tempat semula.

"Jaehee, papa mau ngomong sesuatu sama kamu. Ini tentang perjodohan kamu dengan Daehyeon"Ucap papa nya, Jaehee benar benar malas berada disana, kenapa yang harus di omongkan itu tentang perjodohannya? Memang tidak ada topik yang lain selain itu?

"Daehyeon sudah menyetujui perjodohan ini, dan sekarang papa membutuhkan jawaban dari kamu. Kamu mau kan menikah dengan Daehyeon? Papa yakin kalau Daehyeon itu cowok yang terbaik untuk kamu"Ucap papa nya, Jaehee membelalakkan matanya, apa katanya? Daehyeon menyetujui perjodohan itu? Apa ia sudah gila? Sudah jelas jelas bukan kalau Daehyeon itu tidak menyukainya, dan sekarang kenapa ia menerima perjodohan ini?

"Nggak!, Jaehee nggak mau nikah sama cowok ini. Jaehee nggak cinta sama ni cowok!"Tolak Jaehee sembari menunjuk-nunjuk kearah Daehyeon yang tengah terdiam dari tadi, ia hanya menyimak saja.

"Sayang... Ini demi kebaikan kamu, mama sama papa mau ngelihat kamu bahagia, dan ngelihat kamu yang terjaga dengan aman oleh Daehyeon. Mama mohon sama kamu terima yah, perjodohan ini"Ucap mama nya sembari mengusap punggung tangan Jaehee.

"Apa?! Demi kebaikan Jaehee? Mama mau tahu apa kebahagiaan Jaehee? Kebahagiaan Jaehee itu adalah Jaehee nggak nikah sama cowok yang Jaehee nggak cinta, lagian Jaehee bisa jaga diri kok. Mama sama papa nggak perlu repot-repot urusin jaehee, mama sama papa urusin aja tu pekerjaan kantor, Jaehee mah belakangan"Ucap Jaehee, mama nya menggelengkan kepalanya matanya berkaca-kaca melihat sifat anaknya yang dengan mudahnya berubah seperti itu.

Suddenly Love (YJW)Where stories live. Discover now