Sheila tidak pernah menyangka jika dengan kehidupan baru yang ia mulai semenjak Ibu nya menikah lagi dengan pria lain itu, ia pikir hidupnya akan kembali lengkap dan dia bisa merasakan sosok Ayah tiri serta Abang-Abang tiri yang belum pernah ia rasa...
"Angela!!" Sheila langsung menaplok bibir cewek itu dengan penggaris besi miliknya.
"Yakin ngelonin doang???" goda Mona.
"Kalo dari karakter si Gama sih gue nggak yakin cuman ngelonin doang ya Mon ya. Hahaha!!!" Angela tertawa lantang.
"Loh, beneran cuman itu kok nggak ada yang lain!!" sewot Sheila.
"Kamu tau dari mana, Ngel?" tanya Kalila ikut-ikutan tertawa.
"Dari Gael, Kal. Semalem gue slipkolan sama cowok lu."
"Hilih. Aku aja telfonan sama Kak Gael dari abis magrib nonstop sampe pagi tadi. Wle."
"Asem!"
"Kantin, kantin. Anak gue butuh gizi." Mona mengusap perutnya.
"Cowok aja nggak punya sok-sok an mau hamil. Ada yang mau ngehamilin kamu aja harusnya kamu udah bersyukur Mon," ceplos Kalila.
"Makkk!!! Hahahaha. Mona di tantangin!" sorak Angela. Terlebih lagi saat Mona menghadap ke arahnya sangat tertantang.
"Ceileh Kalilaaaa. Sekali gue kedipin si Gael lo jadi janda tau nggak?"
"Nah, itu Gael!" tunjuk Angela ke pintu kelas. Gael datang, ya untuk apa lagi jika bukan untuk menjemput partner bucinannya ini.
"Kak Gaelll!! Mona mau ngedipin kamu katanya!" adu Kalila langsung.
Berikutnya yang lain ikut masuk ke kelas. Ternyata kali ini Gael tidak datang sendiri tapi juga dengan rombongannya. Ya, tentunya ada Gama, paling belakang masuk ke kelas.
Angela mendecih malas saat melihat kedatangan manusia sampah seperti Derlion juga.
"Ngedipin gimana? Gini?" Gael mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum lebar mendekati pacarnya itu.
