03. Awal perubahan

Start from the beginning
                                    

Lalu ia mengambil cardigan dengan warna kesukaannya yaitu lilac dan langsung memakai nya, yang mana malah menambah kesan modis pada dirinya.

"Perfect," gumamnya dengan tersenyum miring.

"Penampilan gue lebih baik daripada penampilan lo dulu Arasya," ucap Arasya dengan masih mempertahankan senyum miring nya.

Tok..tok..tok

Arasya menolehkan kepalanya ke arah pintu kamarnya yang di ketuk, ia berjalan mendekati pintu dan membukanya dengan tas yang sudah ia sampirkan di bahu kanannya. Tas itu tidak terlihat berisi banyak buku seperti tas Arasya dulu karena Arasya yang sekarang hanya membawa satu buku dan satu pulpen malah ia tadi berencana untuk tidak membawa tas saja karena tidak ada gunanya juga.

"Ara bangun saya-"

Cklek

"Iya mah," ucap Arasya menatap mamanya seraya tersenyum lebar, tapi berbeda dengan Kelly yang terpaku dan menatap horor putrinya.

"Eh ini siapa?! Kok cantik banget! Di kamar anak saya lagi, gak mungkin ini Arasya kan? anak mama," syok Kelly dengan mengguncang bahu gadis di depannya.

"Cantik gak aku?" tanya Arasya tapi tak dihiraukan oleh Kelly yang masih tidak percaya.

"Yaampun ini bener kamu sayang?"

"Iya mamaku, masa anak sendiri gak ngenalin sih."

"Omaygat, mama masih gak percaya kamu cantik banget ngalahin mama waktu muda dulu," decak kagum Kelly, ia tidak berekspektasi tinggi kala putrinya ingin dibelikan beberapa perawatan wajah beberapa hari yang lalu dan sekarang lihatlah perubahan nya sangat lah berbeda jauh dari sebelumnya.

"Padahal baru beberapa hari aja mama gak ketemu kamu karena kamu larang, tapi sekali nya mama lihat putri mama ini malah udah jadi cantik gini."

"Pakai susuk ya?" tanya Kelly polos.

"Pake skincare dong ya yakali susuk, gak sekalian aja pasang benang," jawab Arasya dengan cemberut.

"Ih tambah gemes deh kalau cemberut gitu!" pekik Kelly tertahan dengan mencubit gemas pipi anaknya.

"Ini kita cuman ngobrol? Gak mau ngajak Arasya turun buat makan?" tanya nya dengan menatap mama nya bingung.

"Oh iya sampai lupa mama! Ayo turun di jamin deh yang lain pasti juga terkejut," ucap kelly yang langsung menarik tangan anaknya untuk turun.

Arasya hanya tersenyum tipis tanpa mau menimpali ucapan sang mana.

Tap..tap..tap

Tatapan semua anggota keluarga langsung terpaku karena mata mereka tertuju pada sosok perempuan di samping Kelly.

"Pagi pah," ucap Arasya dengan memberikan senyuman manisnya ke arah sang papa, lalu duduk di samping mama nya yang sudah mengambil kan nasi goreng untuk nya.

"Dia kenapa berubah, seperti gak nganggep gue lagi?" heran Dio dalam hati.

"Dia sudah kembali," ucap Gio dalam hati.

"Anak papa cantik banget, tumben pakaian nya gak kayak dulu terus dandan lagi," goda Morgan seolah melihat anaknya versi baru.

"Bosen, nanti ada yang ngatain cupu lah, dekil, gak pernah rawat tubuh dan lain-lain," jawab Arasya melirik si kembar yang juga menatap nya dengan tatapan sulit diartikan.

"Siapa yang berani bilang gitu sama putri papa? Biar papa kasih hukuman ke mereka," ucap Morgan dengan datar juga sorot mata yang tajam.

Arasya menatap si kembar atau lebih tepatnya kakak keduanya Dio yang sudah panas dingin di tempat duduknya. "Gausah pah, Arasya bisa bales mereka dengan lebih kejam," ucap nya yang terdengar bercanda.

TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]Where stories live. Discover now