Gombalan basi

Mulai dari awal
                                    

Brak!

Pintu kelas di buka kasar oleh Edrea membuat orang yang berada disana terperanjat kaget dan mengelus dada sabar.

"Jangan kasar-kasar napa, Ta," ujar salah satu teman kelas Edrea dengan kesal.

"Yang kasar lebih nikmat," balas Edrea dengan ambigu seraya berjalan ke arah bangkunya.

Ucapan Edrea membuat seisi kelas bersorak. Edrea pun hanya mengedikkan bahunya acuh.

Sedangkan di kelas Tian and the geng.

Mereka tengah sibuk dengan urusan masing-masing. Mahen dan juga Jevran yang tengah berebut jajanan, A'av yang sedang melamun entah memikirkan apa. Keanu dan Alvi yang sedang bermain game online, Tian yang tengah tertidur, dan Angga yang sedang mencoret-coret buku dengan abstrak.

"Woy! Balikin coki-coki punya gue!" protes Jevran kepada Mahen.

"Halah minta satu doang ini, lo juga masih banyak, tuh," balas Mahen dengan sarkastik.

"Tapi 'kan jadi berkurang kalau di makan sama lo!" gerutu Jevran dengan kesal.

"Nanti gue ganti dah," ucap Mahen. Membuat Jevran berbinar binar.

"Kalau sampai bohong, dosa lo banyak!" balas Jevran seraya duduk di sebelah A'av.

"Mikirin apaan lo?" tanya Jevran kepada A'av.

"Woy!!" tegur Jevran kembali dengan lantang membuat A'av tersadar, dan Tian yang terbangun dari tidurnya karena seruan dari Jevran baru saja.

"Hah! Kenapa sih?" tanya A'av dengan kesal seraya mengusap telinganya yang berdengung.

"Lo yang kenapa? Dari tadi ngelamun aja," balas Jevran kembali.

Dan yang lainnya pun langsung ikut mengalihkan atensinya kepada mereka berdua.

"Nggak papa, kok," kata A'av sembari tersenyum kecil.

"Kek cewek aja lo kalau di tanya kenapa, pasti jawabnya nggak papa," celetuk Alvi nimbrung.

"Cerita aja, sih, siapa tahu bisa ngurangin beban di pundak lo," sahut Mahen dengan bijak.

Kalau sudah seperti ini mau tidak mau dirinya harus menceritakan semuanya kepada sahabatnya itu.

A'av pun menghela nafas sejenak. "Sepupu gue kemarin kritis lagi, dan sampai sekarang belum ada perkembangan bahkan sempat henti jantung," jelasnya dengan lesu.

"Lo punya sepupu, sejak kapan?" tanya Keanu dengan alis yang menukik.

"Iya, gue punya sepupu. Kalian nggak nanya jadi gue nggak bilang," jawab A'av dengan santai.

"Makanya kalau ada apa-apa itu cerita, biar kita bisa bantu cari jalan keluarnya," timpal Tian kepada sahabatnya itu.

"Kita itu udah kenal lo sejak lama, cuma masalah lo punya sepupu aja kita nggak ada yang tahu. Segitu tertutup nya lo sama kita," sambungnya dengan serius.

"Sori, deh. Gue itu bukan tertutup sama kalian. Tapi, menurut gue itu nggak terlalu penting," balas A'av berusaha menjelaskan.

"Sejak kapan sepupu lo koma?" tanya Mahen penasaran.

"Udah lama, sih. Tapi sampai sekarang belum ada perkembangan sama sekali. Waktu itu sempat tangannya bergerak dikit, kirain udah mau sadar ternyata malah makin parah," jawab A'av kembali.

"Sepupu lo umur berapa ? Cowok apa cewek?" sahut Alvi bertanya.

"Seumuran sama  Atta, bahkan dulu sekelas sama dia. Tapi dia itu cowok," jawab A'av kepada mereka.

 EDREA TRANSMIGRASION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang