9⁸·¹. Bioskop Movie

175 100 184
                                    

"Baik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baik ini." Ucap waiter dengan meletakkan popcorn di tempat popcorn, dan berlangsung pada bangku Kiana dan Haidar.

"Kakak kenapa ga beli popcorn?" Tanya Kiana saat melihat bangku Haidar hanya ada air mineral.

"Ga pengen aja." Jawab Haidar

"Kalau kakak mau nanti ambil aja ya." Ucap Kiana meletakkan popcorn di tempat mudah di jangkau Haidar.

"Iya, makasih." Responnya

"Kak!! Nanti jangan pulang dulu ya!" Bisik Hersa di sebelahnya

"Ya?" Balas Kiana dengan bisikan

"Jangan pulang dulu!!" Ucap Eric membantu

"Oh... Oke!" Balas Kiana dengan memberikan keduanya jempol untuk membalas.

Tak lama cuplikan film di mulai, menampakkan beberapa Hero yang membintangi film tersebut, Kiana sedikit terpekik saat idola kesukaannya memainkan peran sebagai Thena. Sangking senangnya Kiana menyenggol popcorn membuat beberapa popcorn jatuh kebawah.

"Aduh..." Bisiknya dengan menatap nanar popcorn yang belum dia makan sama sekali

"Duh... tinggal setengah deh." Monolognya saat melihat pucuk popcorn yang sedikit menghilang dan tidak bagus menurutnya.

"Mau beli lagi?" Tanya Haidar menyadari hal itu

"Ha? Engga deh kak." balas Kiana dengan membisikkan Suaranya

Keduanya fokus pada film yang di putar, sampai satu studio di buat riuh karena lawan antagonis dari tokoh protagonis mulai keluar, beberapa penonton sedikit kecewa terbawa suasana.

Setelah selesai, Kiana meregangkan tubuhnya yang kaku karena pendingin ruangan di sini. Dia mengingat beberapa hal yang refleks ia lakukan, seperti saat mendekati ending dimana sang musuh mencoba membangkitkan orang yang dia ciptakan.

Saat part itu dia sedikit kesal membuatnya menyenggol lengan Haidar yang di jadikan sandaran kepalanya, membuat sang empu sedikit terusik.

'ish!! Kiana kamu bodoh banget!!' batinnya

"Kak Kiana~ Jalan yuk!" Ajak Hersa mendekati nya dengan cengiran manis miliknya

"Eh... iya ayo, tapi temen-temen ku juga ada di sini." Ucap Kiana dengan kepala mencari ketiga temannya.

"Oh... Ya udah sekalian kak! Ayo!" Semangat Hersa dengan menggandeng tangan Kiana

"E-eh... iya iya." Respon Kiana dengan mengikuti langkah Hersa yang menariknya keluar studio.

"Eh! Curang banget!" Tak terima Eric yang melihat temannya menarik Kiana.

"Siapa cepat dia dapat!" Ejek Hersa

"Kak Haidar... Bilangin dong adiknya." Adu Eric menatap Haidar yang juga menatap Hersa

"Ya... ya... ayo keluar!" Ajak Haidar

36,5° Melting Like a ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang