Kekasih Clarissa menunjuk wajah Alden dengan wajah emosi.

"Apa yang anda lakukan sampai membuat adik saya menangis, hah?!"

Alden menatap kekasih Clarissa dengan bingung. Begitu juga dengan Jake dan Clarissa. "Hey, Sean. Calm down," Ucap Clarissa menenangkan kekasihnya.

Tubuh Alden mematung. "Anda Ocean Ferelix Jefferson? Kakak dari Bianca?

"Ya. Dari mana anda tahu?"

"A-apa Bianca baik-baik saja? Dia tidak telat makan kan?" Tanya Alden membuat Clarissa kebingungan.

"Bagaimana kamu bisa tau Bianca, Alden?" Heran Clarissa. Clarissa sudah mengetahui nama-nama keluarga inti Jefferson karena Sean yang memberitahunya.

"Dia kekasih say-"

"Udah putus." Potong Sean.

Sean tidak tahu cerita tentang Bianca dan Alden. Dia sering melihat Bianca murung sambil memegang foto seorang pria. Dan pria itu adalah Alden. Bianca hanya bilang kalau Alden adalah mantan kekasihnya. Sean pun menyimpulkan kalau Alden lah yang meninggalkan Bianca.

"Apa Bia sehat?" Tanya Alden.

Sean memutar bola mata malas. "Dia agak tidak enak badan."

Sontak saja Alden membelalakkan matanya. Dia langsung berdiri, tapi tangannya di tahan oleh Jake.

"Mau kemana, tuan?"

"Bia sedang sakit, Jake. Minggir!" Alden menepis tangan Jake dengan kasar, hingga tangan pria itu mengenai meja. Clarissa meringis membayangkan betapa sakitnya tangan Jake.

Sebelum Alden pergi, kerah jas nya malah ditarik oleh Sean. "Duduk!" Titah Sean.

Alden menepis tangan Sean. "Minggir!"

"Saya tidak mengizinkan kamu bertemu adik saya, sebelum kamu menjawab pertanyaan saya." Tegas Sean.

Alden kembali duduk dengan tenang. Matanya tertuju pada Sean.

"Pertanyaan apa?"

"Apa yang kamu lakukan sampai adik saya menangis?"

"Tidak tahu."

"Apa kamu yang memutuskan hubungan?"

"Bukan saya, tapi Bia yang meminta putus tanpa alasan." Alden menghela napas. "Akan saya ceritakan semuanya, sejak awal kita bertemu."

Alden mulai menceritakan semuanya pada Sean. Dimulai dari pertemuan tak terduga nya dengan Bianca, menjadi dosen Bianca, berpacaran dengan Bianca hingga akhirnya putus dengan Bianca.

Sean mendengar penjelasan itu dengan seksama, begitu juga dengan Clarissa. Kadang dia senyum-senyum sendiri ketika hatinya ikutan baper dengan cerita Alden.

Wajah Sean yang semula dingin pada Alden, menjadi raut wajah penuh penyesalan.

"Maaf, Alden. Saya terlalu cepat menyimpulkan."

Alden tersenyum. "Tidak apa-apa, kak."

"Jangan panggil saya kak, panggil Sean saja."

"Oke Sean."

"Jadi apa kamu benar-benar mencintai adik saya?"

Alden mengangguk tegas.

"Lalu kenapa tidak di perjuangkan?" Tanya Sean, membuat Alden menunduk lesu.

Gara-Gara First Kiss! [TAMAT]Where stories live. Discover now