BAB 19

2.7K 486 35
                                    

Rintik mengawali pagi kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintik mengawali pagi kali ini. Tahun ini, musim gugur di warnai dengan air dibandingkan sinar mentari jingga ataupun violet. Dingin, udara semakin dingin dari hari ke hari untuk menyambut musim dingin yang akan datang sebentar lagi. Ini akhir November, dan mungkin musim dingin akan datang di awal Desember beserta saljunya.

Keindahan datang bersama putih dan Santa akan mewarnai langit dengan hadiah. Sekedar kenangan masa kecil ketika pemuda yang tengah terpejam itu mempercayai hadirnya Santa dan kebahagiaan. Masa yang begitu menyenangkan dan mungkin pemuda itu tengah bermimpi panjang dan tak ingin bangun walaupun mentari telah berada di seperempat laskar.

Sosok alpha telah berpindah tempat, pakaiannya yang kini berwarna hitam polos dan jemari yang tengah sibuk dengan tab. Pekerjaannya tetap tak bisa ia tinggalkan, beberapa rapat penting diadakan hari ini. Sesekali, ia mengalihkan perhatiannya memastikan jika pemuda itu tidur dengan baik walaupun dengan selang infus dan jarum yang menusuk bawah kulit untuk mengalirkan obat suntik lebih cepat.

Namun, keningnya berkerut ketika ia menemukan sosok pria yang hadir di tengah meeting jarak jauhnya. Pria yang tak tahu kapan diundang membuat Taehyung menghela napas malas. Seharusnya, ia melemparkan pekerjaan ini pada Namjoon dan mungkin membangkitkan dendam Namjoon setelah beberapa tahun. Tuan Shin hadir dan melambaikan tangan ke arah kamera seolah mereka dekat.

"Aku tidak tahu jika proyek ini mengajak perusahaan Tuan Shin." ucap Taehyung dengan suara yang lebih rendah satu oktaf dari biasanya. Ia menunjukkan ketidaksukaannya lagi hingga salah satu pegawainya menjelaskan jika ada salah satu perusahaan yang bekerja sama mundur dari proyek karena tidak menyanggupi biaya awal membuat Taehyung menghela napas dan memilih untuk melangkahkan kakinya ke arah balkon.

"Seharusnya mereka menyatakan hal itu dari awal, ini sudah pertengahan dan tidak mungkin kita menjelaskan dari awal kepada perusahaan Shin. Bahkan mengenai kontrak yang harus dibahas ulang," ucap Taehyung yang menaikkan nada bicaranya. Ada saja yang membuatnya naik darah ketika melakukan meeting untuk proyek besar hingga helaan napas pun ia lakukan dan duduk pada kursi, menyimpan tab di atas meja dan memeriksa Jungkook sebelum ia fokus untuk meetingnya kali ini.

"Aku tidak ingin ada masalah tentang ketidaksesuaian pada kontrak yang telah dijanjikan. Tolong kirimkan kontraknya ulang dan Tuan Shin diperbolehkan untuk keberatan atas kontrak yang telah aku berikan,"

Suara itu terdengar samar, masuk ke dalam telinga dan mendapatkan respon dengan kelopak mata yang kini bergerak perlahan, mencoba untuk terbuka merasa jika waktu tidur dan istirahatnya telah cukup. Perlahan, iris nya mampu memantulkan objek yang masih mengabur, mungkin karena terlalu lama tertutup.

Kabur, dalam hatinya bergumam sebelum pandangannya kembali sepenuhnya. Asing, itulah yang terpikirkan dalam benaknya. Ruangan dengan warna monokrom yang begitu kental, sebuah televisi besar dan rak berwarna hitam berisi penuh oleh buku hingga pandangannya terjatuh pada sosok pria dengan rambut warna cokelat gelap dan pakaian hitam polo.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang