BAB 14

2.5K 516 35
                                    

Hujan tampaknya enggan untuk berhenti, memilih untuk terus membasahi bumi diikuti dengan angin yang kini berhembus lebih tenang dari sebelumnya, menyapa setiap daun yang masih bertahan pada ranting dan beberapa jatuh ke tanah karena kering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan tampaknya enggan untuk berhenti, memilih untuk terus membasahi bumi diikuti dengan angin yang kini berhembus lebih tenang dari sebelumnya, menyapa setiap daun yang masih bertahan pada ranting dan beberapa jatuh ke tanah karena kering. Pohon perlu menggugurkan daunnya agar mampu bertahan hidup melewati musim yang begitu kejam nanti. Musim dingin dan bersalju selama beberapa bulan. Mungkin, musim dingin akan segera datang, dalam hitungan bulan.

Pemandangan itu terpotret oleh iris berwarna hitam yang tak mampu mengalihkan pandangannya dengan kaki yang ditekuk dan punggung bersandar pada bilik. Seorang alpha bermarga Kim itu tampaknya begitu mengenal hutan, mengajaknya berteduh di rumah dengan dinding bambu yang tampak masih layak huni walaupun hanya ada satu ruangan, letaknya tak jauh dari sebuah kuil tempat dewa bersemayam.

Matanya terpejam begitu tenang ketika ia mencium aroma woody yang kini mendekat, tanda pria itu tengah melangkah ke arahnya. Tak ada suara, hanya jejak pheromones yang terasa hingga Jeon Jungkook pun menghela napas pelan sebelum ia melirik dan menatap Kim Taehyung yang kini berada di sampingnya dengan tatapan teduh membuat Jungkook membuang pandangannya, menghindari tatapan yang mampu mengalihkan seluruh atensinya.

"Kau benar tidak ingin membuka pakaian mu? Kau bisa terkena demam."

Pertanyaan itu membuat Jungkook melirik perlahan, entah berapa kali pria itu menanyakan hal yang sama dan Jungkook pun memberikan jawaban yang sama dengan menggelengkan kepalanya pelan sebagai awalan hingga Taehyung pun menghela napas dan memilih untuk memberikan jaket dengan bahan waterproof.

"Aku baik- baik saja." ucap Jungkook sambil menekuk kakinya hingga dada mengalihkan pandangannya ke arah daun yang berjatuhan dan dia cukup kecewa karena hujan tak kunjung berhenti. Namun, tampaknya pria alpha itu memaksa dengan jaket yang masih dalam genggaman dan terulur ke arahnya. Kim Taehyung tak suka penolakan dan ia gemar memaksa untuk beberapa hal.

"Katakan itu jika jarimu berhenti gemetar, nanti." ucap Taehyung membuat Jungkook segera melirik ke arah jemari nya dan menggenggamnya erat. Memang, udara ketika hujan di tengah hutan itu begitu dingin dan mungkin suhu akan kembali turun seiring dengan siang yang semakin tenggelam. Hal itu membuat Jungkook memilih untuk mengulurkan jemari, mengenakan jaket yang memiliki aroma woody lebih banyak daripada yang tersebar di udara hingga matanya pun terpejam, tenggelam dalam jaket yang memberikannya hangat dan tenang.

Iris berwarna cokelat itu menatap pemuda yang tengah menopang dagu pada lututnya, memejamkan mata seolah lelah dengan jejak memar yang terlihat di dekat leher membuat Taehyung bertanya, sekeras apa benturan yang pemuda itu alami hingga menghasilkan memar keunguan di sana. Namun, lamunannya terhenti ketika pemuda itu melirik dengan iris hitam yang melebar perlahan karena menangkap basah dirinya tengah menatap entah dengan ekspresi apa membuat Taehyung membuang pandangannya begitu saja.

"Kau terlihat tenang dari sebelumnya." ucap Taehyung dengan senyuman tipis dan kembali menatap ke arah hujan yang turun begitu deras dengan awan yang berarak cepat di atas sana tanda jika angin berseru, hampir mengamuk. Namun, pernyataan itu membuat Jungkook terdiam selama beberapa detik, menatap garis wajah alpha disampingnya dan menganggukkan kepala sebagai jawaban sebelum ia kembali menatap ke arah langit. Ini menenangkan ketika ada seseorang disampingnya ketika ia tersesat.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang