BAB 8

2.4K 516 18
                                    

Malam semakin larut dengan denting jam yang terus bergerak dan tak ada kata henti bahkan ketika dua orang yang kini hanyut dalam percakapan, tanpa mempedulikan orang lain yang melintas ataupun berlalu lalang di trotoar yang kini mulai sepi

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Malam semakin larut dengan denting jam yang terus bergerak dan tak ada kata henti bahkan ketika dua orang yang kini hanyut dalam percakapan, tanpa mempedulikan orang lain yang melintas ataupun berlalu lalang di trotoar yang kini mulai sepi. Tak ada lagi pejalan kaki, hanya ada genangan karena hujan kembali turun rintik hingga suhu berhasil turun satu derajat celcius.

Aroma woody berkumpul seolah menyelimuti jajaran bangku yang berada di dekat jendela besar yang menghadap ke arah jalanan. memperlihatkan bagaimana bahagia nya sosok alpha hanya dengan berbincang dengan seorang pemuda yang baru dikenal beberapa hari lalu. Tak ada yang bisa mencium aroma nya, hanya sang omega yang mampu merasakannya hingga ketenangan pun menyapa.

Iris berwarna cokelat itu pun tak mampu mengalihkan perhatiannya ketika sosok pemuda itu bicara mengenai banyak hal dengan begitu maskulin nya, benar-benar maskulin dibandingkan wajah dan suara nya membuat Taehyung memiringkan kepala dan sesekali mengangguk sebagai respon terbaiknya.

Tampaknya juga pemuda itu menyukai susu pisang yang tadi ia belikan hingga tergeletak 5 botol susu pisang yang telah kosong membuat sosok alpha bermarga Kim hanya mampu memperlihatkan senyum nya dan kembali memberikan satu botol susu pisang lagi. Ia menyukainya, setiap kali iris berwarna hitam jelaga itu memperlihatkan binar begitu bahagia. Namun, sayang. Taehyung benar- benar tak menemukan pheromones seorang omega.

Taehyung masih bertanya-tanya dalam hatinya bagaimana bisa ia begitu tertarik dan tak mampu mengalihkan atensinya dari seorang alpha yang bahkan baru ditemuinya beberapa hari lalu. Seketika, rasa yang seharusnya hanya ia berikan untuk omega nya terganti untuk orang asing yang mungkin juga memiliki omega di tempat lain. Pemikiran acak nya membuat nya sedikit penasaran atau mungkin ia sangat penasaran.

"Jeongguk? Kau sudah bertemu dengan mate mu?"

Jungkook yang tengah meminum susu pisang tanpa sedotan pun terhenti dengan pikiran yang memutar jawaban terbaik kali ini hingga ia memilih untuk melanjutkan meminum susu pisang kesukaannya sebelum melirik pada alpha Kim yang masih menunggu jawaban. Katanya, seorang omega tidak diperbolehkan berbohong pada alphanya setelah melakukan mating. Namun, Jungkook tak akan membohongi alpha nya karena mating untuknya tak akan pernah terjadi.

"Aku sudah bertemu dengannya." ucap Jungkook dengan pandangan yang kini menatap ke arah iris berwarna cokelat yang memberikan sorot mata kecewa membuat Jungkook terdiam hingga pria alpha itu mengangguk sebelum membuang pandangannya ke arah lain. Hal itu membuat Jungkook merasakan jantung nya berdetak cepat, mencoba untuk tidak bergerak, untuk menggigit bibirnya sekalipun.

"Bagaimana dia? " tanya Taehyung setelah menghela napas cukup panjang dan kembali menatap pemuda yang dikenalnya sebagai Jeongguk hingga pemuda itu pun tersenyum dan mengangkat bahu tampak berpikir. Entah apa yang pemuda itu pikirkan, tetapi segala hal yang pemuda itu lakukan membuat Taehyung merasa tertarik, benar- benar tertarik.

Jika Taehyung melakukan wisata untuk masa lalunya, ia tak pernah merasakan hal seperti ini. Rasanya berkencan pun hanya sekedar berkencan, mengatakan aku mencintaimu sekedarnya tanpa ada rasa darahnya mengalir dan rasa ingin menyentuh. Kim Taehyung mencoba untuk menahan dirinya untuk tidak menggenggam jemari kecil di sana.

Et Cetera (Etc) [ TAEKOOK ]Kde žijí příběhy. Začni objevovat