11-Bertahan atau Berhenti (1)

31 2 0
                                    

Hayu mengedarkan pandangan ke pakaian-pakaian yang masih tertata rapidan belum tersentuh pembeli selama beberapa hari ini. Pagi ini ia sangat tidak bersemangat,tak jauh berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Ia juga menatap sedih layarponsel yang menampilkan beberapa ulasan kurang baik mengenai online shop-nya.Ulasan buruk mulai bermunculan setelah Lika tidak ada. Sejak Lika ia pecat,sosial media online shop ia percayakan kepada pacarnya, bahkan keuangantoko juga.

 Sejak Lika ia pecat,sosial media online shop ia percayakan kepada pacarnya, bahkan keuangantoko juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak rating tokonya menurun, pesanan pun juga semakin sepi. Sekarang ia sendirian yang menjaga toko tanpa ditemani Diah karena sementara waktu ia merumahkan dia akibat belum bisa membayar gaji Diah. Pencatatan keuangan toko sangat berantakan dan parahnya pacar Ayu membawa kabur sejumlah besar uang hasil penjualan. Ia berencana menutup online shop dalam waktu dekat dan berfokus pada toko ini karena ia tak bisa menangani semua dengan seorang diri. "Susah ya ternyata mengerjakan bagiannya Mbak Lika," tutur Hayu dengan suara pelan.


Hayu melihat status WA Lika berupa unggaha video saat akhir pekan menghabiskan waktu di Ancol bersama Ayu. "Enak ya hidupnya sekarang, beda banget sama aku," batin Hayu. Hayu sering kali iri melihat kehidupan Lika saat ini yang ia nilai jauh lebih baik darinya.

Hayu berusaha mengalihkan kegalauan hatinya dengan membaca gossip-gosip terbaru di forum diskusi online yang ia ikuti. Forum diskusi itu tidak hanya berisi gossip para selebriti namun juga terkadang para keluarga old money. Jempol Hayu berhenti mengulir ketika ia membaca nama yang sangat ia kenal dan gambar-gambar tentang orang itu. "Serius ini Mbak Lika?" Hayu sedikit tak percaya. Tiba-tiba muncul ide jahat di benaknya. "Pantas ya di hidup enak sekarang, jadi sugar baby ternyata," cibir Hayu. Hayu cepat-cepat menyimpan gambar-gambar itu, untuk ia sebarkan kepada ibu-ibu tukang gossip.

Selama di kantor Lika menyadari ada banyak orang mentap aneh ke arahnya. Ia juga beberapa kali mendapati orang-orang yang berbisik-bisik sambil meliriknya. Puput masih berinteraksi dengan Lika seperti biasa namun ia lebih banyak diam. Baru saat pulang kantor ia menerima pesan dari Ranti dan menduga pesan itu adala alasan sikap aneh dari orang-orang yang ia sadar tadi. Ia tak menyangka di hari ulang tahun ke-25 justru mendapat kejutan seperti ini.

Ranti : Itu bukan Mbak Lika, kan? Kalau pun Mbak Lika, apa Mbak bisa jelasin maksud foto itu?

Ranti mengirimkan foto-foto dan bukti tangkapan layar dari forum diskusi online. Foto-foto itu diambil saat Lika dan Arga sedang di toko buku, restoran, dan saat Lika keluar dari ruangan Arga. Bukan hanya foto tapi nama lengkap Lika pun juga disebutkan jelas di sana.

Ranti : Aku dapat dari Nisa yang ibunya ikut grup gossip ibu-ibu kampung.

Lika : Ibuk sudah tau?

Ranti : Aku belum tahu, sekarang aku lagi di Surabaya. Nanti coba aku tanya.

Lika : Jangan deh, jangan bilang dulu. Bisa aku telepon?

ExceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang