Our Home

410 62 26
                                    

● ● ●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

● ● ●

"Ma.. boleh Lion tidur disini?"tanya pelan Lion yang sudah mengantuk.

"Lion mau tidur disini? Di rumah kakek Vi?"tanya Namra mengelus pelan rambut anak laki-lakinya itu.

Lion mengangguk.
"Rumahnya besaaaaar... Kasurnya juga besar sekali,"ucap Lion sambil membaringkan dirinya di kasur itu.

Lion menguap.
Namra menatap sedih anaknya.
Ia kembali mengelus rambut Lion untuk membuatnya tertidur.

"Boleh sayang.."tiba-tiba terdengar suara Chayoung yang baru memasuki kamar.
Namra menoleh pada mamanya.
"Lion boleh tidur disini, bahkan tinggal disini. Ini kan rumah Lion juga.."

Lion mengangguk lemah.
"Lion mau tinggal disini.."anak laki-laki itu memejamkan matanya. Tampaknya dia sudah terlalu lelah dan sangat mengantuk.

Namra terus mengelus kepala anaknya itu, sampai terdengar suara halus dengkuran Lion.

"Ma.."Namra menoleh pada Chayoung.

"Dia mirip sekali dengan mu.."ucap Chayoung tersenyum dan mengelus pipi cucunya.

Namra tersenyum. "Tapi dia keras kepala seperti ayahnya.."

Chayoung mengelus kepala putrinya.
"Anak mama benar-benar sudah dewasa sekarang.."

Namra memandang mamanya sendu.
"Maaf ma.. Namra-"

Chayoung menggeleng cepat.
"Mama yang minta maaf Namra.."sela Chayoung.
"Maaf mama tidak ada di dekatmu saat kamu membutuhkan mama terlebih saat Lion lahir.."

Mata Namra berkaca-kaca.
Dia benar-benar merindukan mamanya itu.
Namra langsung memeluk mamanya.
Ia menangis di pelukan mamanya.

Chayoung tak bisa menahannya lagi.
Air matanya ikut mengalir.
Ia menangis dalam diam.
Tangis rindu untuk putrinya yang sangat ia sayangi itu.

"Anak mama hebat, sudah melalui semua ini dengan baik. Bahkan sudah membesarkan seorang anak yang sangat pintar.. "Chayoung mengelus punggung Namra.

Selama beberapa menit, mereka hanya saling berpelukan. Saling menyampaikan kerinduan masing-masing antara putri dan ibunya.
Sampai akhirnya tangis Namra mulai mereda.

Chayoung pun langsung menghapus air matanya.

"Ayo ke bawah.. papa sudah menunggu,"ucap Chayoung.

Setelah menyelimuti putranya, Namra mengikuti mamanya turun ke lantai bawah.

Mereka sekarang ada di salah satu safe house Cassano, yang berjarak cukup jauh dari desa yang ditinggali keluarga kecil Suhyeok.

Setelah bertemu Vincenzo di pasar malam tadi, akhirnya Suhyeok dan Namra menurut untuk ikut bersamanya, dengan syarat hanya untuk malam ini.
Saat pagi, mereka akan pulang ke rumah sederhana mereka di dekat pantai.

ENCHANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang