Our Romeo

523 82 3
                                    

×××Hari itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

×××
Hari itu.. Suhyeok masih ingat sekali.
Pertama kali ia melihat seorang Namra Cassano.

Awal musim semi,
dimana ia sedang membalas kekejaman SMA Trinity, yang dua hari lalu mengeroyok beberapa murid Lunar High.

Suhyeok menyebutnya balas dendam.
Bukan tauran.
SMA Trinity yang memulai pertempuran.

Mereka berkelahi di sebuah perkebunan terbengkalai yang letaknya di pinggir kota.
Karena letak SMA Trinity memang di dekat situ.

Lunar High yang merasa derajat mereka jauh diatas SMA pinggiran itu, akhirnya meluncurkan serangan balik saat pulang sekolah.

Padahal Suhyeok masih kelas 1 saat itu.
Ia diajak beberapa temannya dari kelas 2 dan 3.
Karena Suhyeok termasuk orang yang sangat peduli terhadap teman-temannya, ia pun setuju untuk ikut serta.

Walaupun jika ia harus babak belur.

Tapi hari itu, merupakan hari yang sial untuk Lunar High.

Jumlah mereka kalah telak.
Ya bagaimana tidak, mereka bertarung di wilayah SMA Trinity.

Banyak murid SMA Trinity yang datang membantu.

Segera saja salah satu senior Suhyeok menyuruh mereka semua untuk kabur.

Konyolnya, mereka semua kabur tanpa tau arah dan tujuan.
Karena daerah itu memang jarang mereka kunjungi.

Suhyeok yang juga tidak tau harus kabur kemana, hanya terus berlari melewati pepohonan dan semak belukar di kebun tak terawat itu.

Tampaknya kebun itu lebih tepat disebut hutan dibanding kebun.

Suhyeok terus berlari sampai akhirnya ia sadar kalau teman-temannya yang lain tidak ada.

Ia memanggil yang lain, tapi tak ada jawaban satupun dari mereka.

Akhirnya Suhyeok menghentikan langkahnya.
Ia merasa sangat lelah.
Suhyeok terduduk dibawah sebuah pohon untuk mengistirahatkan otot-ototnya.
Sambil berpikir, kearah mana ia harus pergi.

Langit sudah mulai gelap.
Ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana, siapa tau Cheongsan bisa menjemputnya.

Tapi sepupunya itu tidak tau kalau Suhyeok sedang ikut tauran.

Kesialan Suhyeok bertambah saat mengetahui layar ponselnya retak dan ponselnya itu tidak bisa menyalah.

"Sial-!"umpat Suhyeok. Sambil menghapus keringat di keningnya.

"Siapa itu??"
Terdengar suara seorang wanita.
Ternyata umpatan Suhyeok didengar seseorang.

Suhyeok melihat sekitar. Mencari asal suara itu.
Tapi sosok apapun tak bisa ia temukan

"H-hei!"Suhyeok akhirnya mengeluarkan suaranya lagi, berharap mendapat jawaban dari orang yang mendengarnya.

Tapi orang itu tak menjawabnya.
Apa Suhyeok berhalusinasi?
Atau suara tadi adalah hantu di hutan ini?

ENCHANTEDWhere stories live. Discover now